Sebagai perbandingan, negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang berhasil menekan korupsi dan membangun institusi yang lebih transparan, memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
4. Pendidikan yang Belum Optimal
Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman menekankan pendidikan sebagai kunci kemajuan. Di Jepang, sejak era Meiji, pemerintah mengharuskan pendidikan universal dan berkualitas tinggi, sehingga masyarakatnya memiliki tenaga kerja yang kompeten.
Di Indonesia, meskipun angka partisipasi pendidikan cukup tinggi, kualitas pendidikan masih tertinggal. Kurikulum sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan industri, dan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan tinggi masih terbatas.
5. Ketergantungan pada Sumber Daya Alam
Negara-negara maju biasanya berpindah dari ekonomi berbasis sumber daya alam ke ekonomi berbasis industri dan jasa. Indonesia masih terlalu bergantung pada ekspor komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel, sehingga ketika harga komoditas turun, ekonomi ikut goyah.
Sebagai perbandingan, Jepang hampir tidak memiliki sumber daya alam, tetapi bisa menjadi ekonomi besar karena fokus pada teknologi dan manufaktur.
6. Infrastruktur yang Baru Berkembang
Banyak negara maju sudah memiliki infrastruktur transportasi dan energi yang kuat sejak lama. Indonesia baru mulai serius membangun infrastruktur dalam beberapa dekade terakhir, dan masih banyak ketimpangan antara Jawa dan daerah lain.
Sebagai contoh, Uni Emirat Arab bisa maju dengan cepat karena pemerintahnya berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur kelas dunia. Indonesia, dengan jumlah penduduk yang jauh lebih besar, menghadapi tantangan lebih besar dalam hal pembangunan infrastruktur yang merata.
Kesimpulan