Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) telah mencapai puncaknya, terutama antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kemunculan DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan AI asal Tiongkok, telah mengubah dinamika persaingan ini secara signifikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang DeepSeek, inovasinya, serta dampaknya terhadap dominasi AI Amerika.
Profil Singkat DeepSeek.
DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang jenius matematika yang menunjukkan bakat luar biasa sejak usia muda. Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang teknik informasi elektronik dan teknik komunikasi di Universitas Zhejiang, Liang mendirikan DeepSeek pada tahun 2023. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan model AI yang efisien dan hemat biaya.
Inovasi dan Keunggulan DeepSeek
Pada 20 Januari 2025, DeepSeek meluncurkan model AI terbarunya, DeepSeek-R1. Model ini segera menjadi aplikasi gratis dengan peringkat tertinggi di App Store Apple di Amerika Serikat, mengungguli pesaing seperti ChatGPT dari OpenAI. Keunggulan utama DeepSeek-R1 terletak pada efisiensi biayanya. Pengembangan model ini hanya menelan biaya sekitar $5,58 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan miliaran dolar yang dihabiskan oleh perusahaan teknologi AS untuk model serupa. Efisiensi ini dicapai melalui optimasi teknik dan penggunaan chip Nvidia H800, yang memungkinkan performa tinggi dengan biaya lebih rendah.
Selain itu, DeepSeek-R1 bersifat open source dan gratis, menantang model bisnis perusahaan AS yang mengenakan biaya untuk layanan AI mereka. Namun, ada kekhawatiran terkait pengawasan pemerintah Tiongkok dan keamanan data, mengingat hubungan erat antara perusahaan teknologi Tiongkok dan pemerintahnya.
Dampak Terhadap Industri AI Amerika
Kehadiran DeepSeek-R1 telah menyebabkan gejolak di pasar teknologi global. Investor global khawatir bahwa munculnya model AI berbiaya rendah dari Tiongkok akan mengancam dominasi pemimpin AI seperti Nvidia, menyebabkan penurunan nilai pasar saham mereka. Nvidia, misalnya, mengalami penurunan nilai saham sebesar 17% dalam satu minggu setelah peluncuran DeepSeek-R1.
Selain itu, DeepSeek-R1 telah memicu diskusi tentang kemampuan Tiongkok dalam mengembangkan teknologi AI canggih meskipun ada pembatasan ekspor chip semikonduktor dari AS. DeepSeek berhasil mengembangkan model AI canggih tanpa akses ke teknologi AS yang paling maju, menunjukkan bahwa laboratorium AI Tiongkok telah menyamai kemampuan laboratorium AI AS.
Tanggapan dari Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, kemunculan DeepSeek dianggap sebagai "momen Sputnik" dalam bidang AI, mengacu pada kejutan yang ditimbulkan oleh peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet pada tahun 1957. Investor dan pemimpin teknologi AS menyadari bahwa mereka mungkin telah meremehkan kemampuan Tiongkok dalam bidang AI. Marc Andreessen, seorang investor teknologi terkemuka, menyatakan bahwa peluncuran DeepSeek-R1 adalah "momen Sputnik" bagi AI.
Selain itu, muncul kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi AI oleh pemerintah Tiongkok untuk tujuan pengawasan dan kontrol. DeepSeek-R1 diketahui melakukan sensor otomatis terhadap topik-topik sensitif, yang menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan informasi dan etika dalam penggunaan AI.
Persaingan dengan Perusahaan AI Amerika