Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Di Masjid Ini, Semua Orang Dipanggil Koko atau Cici

8 April 2023   09:08 Diperbarui: 8 April 2023   09:14 2331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore menjelang Magrib ketika saya tiba di Masjid Lautze 2 yang terletak di Jalan Tamblong, tepat di depan Monumen Sepak Bola, yang sering saya juluki Tugu Ajad Sudrajad.   Tugu ini mengingatkan saya akan kejayaan Persib Bandung di era 1980-an di zaman baheula.

Monumen Sepak bola: Dokpri
Monumen Sepak bola: Dokpri

Masjid Lautze ini letaknya persis di tepi jalan yang sibuk dan hampir tidak ada tempat parkir kecuali sedikit di trotoar di dekat Hotel Istana dan hanya untuk kendaraan roda dua.  Namun yang menarik adalah di trotoar masjid ini sudah ramai warga dan masyarakat sekitar yang duduk rapi beralaskan kain plastik gulung yang dibentangkan.  Di depan pintu masjid tampak Koko Rachmat Nugraha, Ketua DKM Masjid Lautze sedang memberikan sedikit tausiah dan juga pengumuman mengenai acara hari ini

Saya kemudian mohon izin untuk masuk ke dalam masjid.  Warna merah, kuning, dan hijau langsung menyambut saya.  Karpet warna merah dengan sentuhan kuning. Mimbar warna merah dengan rona kuning, dan tiang warna hijau. 

Mimbar dan Mihrab: Dokpri
Mimbar dan Mihrab: Dokpri

Mihrabnya sangat unik dengan sentuhan Tionghoa yang kental berbentuk pintu bulan dengan hiasan lingkaran-lingkaran bermotif kancing tiga garis yang juga sangat khas Tionghoa.   Di tengahnya juga ada lingkaran dengan lafaz Allah warna kuning.  Sebuah mimbar kecil juga sangat cantik dan lagi lagi berwarna kombinasi merah dan kuning.

Interior Masjid: Dokpri
Interior Masjid: Dokpri

Di dinding sebelah kanan ada sebuah rak yang lumayan tinggi berisi kitab, dan juga berbagai dokumen.  Ada juga sebuah papan pembatas bertuliskan Batas Ikhwan dengan terjemahan dalam aksara Hanzi. Di atasnya ada logo Masjid Lautze.  Selain beberapa tiang warna hijau, masjid yang ukurannya tidak telalt besar dan bisa menampung skeitar 200 jamaah ini memang minim hiasan. 

Tangga masjid: Dokpri
Tangga masjid: Dokpri

Saya sempat mampir ke toilet dan tempat wudu yang juga ukurannya mini.  Dan di dekat sini ada tangga untuk naik ke lantai atas.  Lantai atasnya tidak terlalu luas dan memiliki pagar warna merah terbuat dari kayu yang juga sangat khas Tionghoa. Anak tangga juga terbuat dari kayu dan dicat warna merah.  Di pagar ini ada sebuah jam yang menunjukkan waktu-waktu salat dan langit-langit masjid dicat warna putih. Serta sebagian dinding di kira dan kanan juga berwarna putih.  Singkatnya hanya ada empat warna di kawasan masjid ini, yaitu dominan merah dan kuning dengan sedikit putih dan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun