Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Ida y Vuelta" Menuju Kastil Islam Terakhir di Andalusia

20 April 2022   19:35 Diperbarui: 20 April 2022   19:40 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Taman di Alhambra | Dokpri

Granada tierra soada por m
Mi cantar se vuelve gitano
Cuando es para ti.

 Mi cantar hecho de fantasa

Mi cantar flor de melancola

Que yo te vengo a dar.

..................................


..................................

Granada tu tierra esta llena
De lindas mujeres
De sangre y de sol.


Granada, land of dreams for me
My song becomes gypsy-like
When it is for you.


My song made of fantasy
My song a melancholy flower
That I come to give to you.

.............................................

.............................................

Granada your land is full
Of lovely women
Of blood and sun

Lagu yang dibawakan oleh Mario Lanza menggema di telinga dalam perjalanan dengan bus sejauh lebih 200 kilometer dari Cordoba ke Granada.  Lagu ini begitu memanjakan telinga bagi yang menyukainya. Melantun panjang seakan-akan suara tenornya tidak ada habisnya.  

Perjalanan ke Granada dimulai dari Estacion Bus de Cordoba dan ketika saya membeli tiket, lelaki setengah baya yang menjual menyapa ramah:

"Ida y vuelta para la familia?" tanya lelaki itu menanyakan apakah saya ingin membeli tiket pulang pergi untuk seluruh keluarga.  

"Si Senor," jawab saya sambil menyerah uang beberapa lembar ribuan Peseta.

Granada merupakan tempat yang wajib dikunjungi kalau sudah mampir ke Andalusia dan karena kami tidak mempunyai banyak waktu, maka hari ini kami akan pergi ke Granada, langsung ke Alhambra dan kemudian kembali ke Cordoba atau singkatnya Day Trip saja.

Kami berangkat dari Cordoba sekitar jam 8.00 pagi dan akhirnya setelah sekitar tiga  jam setengah lebih naik bus tiba di Stasiun bus di Granada pada siang hari. Setibanya di Granada ternyata ada banyak juga penumpang yang ingin ke Alhambra. Dari sini langsung naik bus lagi menuju Alhambra. Dari halte bus, kami harus berjalan kaki beberapa ratus meter menuju kompleks istana dan benteng peninggalan Dynasti Al Nasrid itu.  Kebetulan Alhambra memang terletak di sebelah timur Kota Granada di tepian suangi Darro. 

Setibanya di Alhambra kami masuk melalui pintu gerbang yang disebut Puerta de La Justicia. Setelah itu, berbekal peta yang ada di leaflet, pengembaraan kembali masa lampau, era kejayaan Islam di Granada dimulai,  Selain istana yang megah dan mewah, ada juga taman, air mancur, Menara, dan bahkan benteng pertahanan.  Tempat-tempat yang dulu hanya sempat dinikmati melalui buku atau kartu pos, kini nyata di hadapan mata.

Pemandangan dari Alhambra dengan Kota Granada di kejauhan | Dopri
Pemandangan dari Alhambra dengan Kota Granada di kejauhan | Dopri

Kawasan pertama yang dikunjungi adalah Alcazaba, yang merupakan benteng tua. Di sini terdapat Torre de la Vela, sebuah menara tempat pengunjung dapat menikmati pemandangan  kota Granada, terutama kawasan Plaza Nueva, Albaicin dengan vista pegunungan Sierra Nevada di kejauhan. Benar-benar suatu awal yang baik untuk memulai suatu perjalanan.

Puas menikmati alam segar di Alcazaba, kami kemudian masuk ke beberapa bangunan, baik istana, taman, dan museum. Yang pertama adalah Istana Carlos V yang merupakan bangunan paling baru yang didirikan setelah Granda ditaklukan oleh Monarki Kristen pada 1492. Di dalam istana ini terdapat Museum Alhambra dan juga Museum Seni atau Museo de Bellas Artes.

Tidak jauh dari Istana Carlos V ini terdapat kompleks istana yang disebut Nasrid Palaces  atau Palacio Nazaries, yang merupakan bagian paling penting dari kompleks Alhambra tempat sultan-sultan dari Dinasti Al Nazrid pernah tinggal.

Di dalam istana ini kita dapat menikmati keindahannya perpaduan arsitektur Romawi, Bizantine, dan Islam yang memberikan cita rasa baru arsitektur Islam di Eropa, Keindahan ini tampak baik pada lantai yang warna- warni, ruangan dengan ukuran yang proposional dan simetris serta langit-langit dari kayu antik dan dinding yang penuh hiasan nan detail dan indah.  Bahkan di dinding tersebut diukir dengan indahnya kaligrafi berupa puisi para penyair dari Persia dan juga kutipan ayat-ayat Al Quran, 

Pertama masuk ke istana ini, kami melewati ruangan bernama Mexuar, yang merupakan ruangan yang dulunya  digunakan untuk administrasi istana seperti pertemuan antra Sultan dan para Menteri.  Setelah itu, ada lagi  istana yang bernama Palace of Comares di mana tedapat ruangan terbuka dengan kolam yang bernama Patio de los Arrayanes. Di sini kita dapat bersantai sejenak dan berfoto.

Patung Singa di Palacio de Los Liones | Dokpri
Patung Singa di Palacio de Los Liones | Dokpri

Bagian yang paling terkenal di Alhambra juga ada di sini, yaitu Palacio de los Leones yang merupakan sebuah halaman dalam istana yang sangat indah dihiasai air mancur dengan 12 buah patung singa yang terbuat dari alabaster. 

Bagaimana cara mengalirkan air sehingga muncul dari mulut singa merupakan hasil rekayasa  yang mengaumkan pada zaman ini.  Di sekeliling air mancur ini,  terdapat empat ruangan dengan fungsinya masing-masing. Di antaranya adalah Sala de Los Reyes dan juga Sala de Dos Hermanas.  Masih di kawasan ini juga terdapat taman kecil yang bernama Lindaraja.

Masih banyak lagi ruangan dan taman yang ada di kawasan Istana Nasrid ini dan semuanya memang indah menawan serta banyak ukiran-ukiran dan kaligrafi yang indah.

Selain itu, masih ada satu lagi tempat yang dibuat dengan tujuan menciptakan surga di bumi. Taman ini konon dirancang seperti paparan surga menurut Al Quran dengan kebun berbagai jenis buah dan sungai yang mengalir di bawahnya. Singkatnya di taman ini terdapat, air mancur, airan sungai, kolam dan pepohonan dengan yang ditata sangat ciamik dan asri. Siapa pun berada di sini, biasanya akan betah berlama-lama. 

Generalife | Dokpri
Generalife | Dokpri

Nama taman ini adalah Generalife yang konon berasal dari bahasa kata 'Jaridnes del Alarife' atau Kebun Arsitek.  Selain taman , tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai bangunan baik untuk para sultan maupun sultanah.

Mengunjungi taman ini, mata dan telinga akan sangat dimanjakan sehingga hilang sudah Lelah setelah beberapa jam mengembara di Alhambra.

Kini tiba waktunya untuk kembali ke Estacion de Auto bus untuk mengejar kembali bus terakhir ke Cordoba.

Kami kemudian berjalan kaki menuruni kompleks Alhambra yang ada di  bukit Sabikaki.  Senja sudah mulai menggelantung dan dari kejauhan tampak bangunan dan istana-istana di Alhambra yang berwarna kemerahan.  Tidak mengehrnkan bila kata Alhambra memang kemungkinan besar berasla dari kata Hamar yang berarti merah. Dengan bus kami kemudian menuju ke Terminal Bus Granada.

"Jangan menangis seperti serang perempuan untuk apa yang tidak bisa kamu pertahankan sebagai lelaki," demikian pikiran saya melayang mengenang kata-kata yang diucapkan oleh ibunda Sultan Muhammad XII ketika mereka harus menyerahkan Granada kepada penguasa Castilla dan Aragon pada 2 Januari 1492. Tanpa darah, tanpa perlawanan.

Perjalanan ke Granada ini pula yang banyak memberikan spelajaran bahwa sejarah akan terus bergulir dan kekuatan serta penguasa akan selalu silih berganti. Yang kuat akan melindas yang lemah tidak peduli siapa pun mereka.

Malam sudah larut ketika bus  tiba di Cordoba, Sebuah hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan mengembara melihat jejak peninggalan Islam paling tersohor di Andalusia.

Granada Februari 1997

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun