Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jeruk Andalusia dan Kisah Tempat Ibadah yang Berubah dari Lelaki Menjadi Perempuan

20 April 2022   08:13 Diperbarui: 20 April 2022   08:20 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Kartu pos yang dibeli di Cordoba: Dokpri

Mihrab: Khanacademy.org
Mihrab: Khanacademy.org

Kami terus berjalan menyusuri hutan tiang. Sementara di sekeliling sisi bangunan terdapat deretan kapel atau gereja kecil untuk umat Katolik beribadah.  Hingga akhirnya kami sampai di sisi selatan masjid tempat terdapat Mihrab dan Maqsura.   

Mihrab masjid ini masih dijaga keasliannya dan keindahannya masih dapat dinikmati dengan sempurna hingga saat ini. Warna kuning keemasan dan  hiasan kaligrafi mendominasi dinding dengan pintu berbentuk lengkung dengan ruangan yang lumayan luas di balik pintu ini.  

Di atas mihrab, ada sebuah kubah kecil diterangi cahaya sinar keemasan yang masuk meneranginya.  Sejenak berada di sini, kita seakan-akan kembali ke masa kejayaan Islam di bumi Andalusia.  

Namun, ketika kemudian melangkah menuju bagian tengah bangunan, kita seakan-akan diterbangkan ke dunia lain. Di hadapan, terpampang interior sebuah katedral yang  megah dan indah.  Dengan langit-langit yang jauh lebih tinggi dari bangunan masjid yang mengelilinginya, sangat terasa nuansa perbedaannya. 

Deretan patung, lampu kristal, altar dan dan segala pernak-pernik ada di sini.  Inilah Capilla Mayor atau kapel utama dari La Catedral de la Asuncin de Nuestra Seora, nama resmi Katedral yang sering diesbut La Mezquita-Catedral ini.

Katedral di tengah masjid ini mulai dibangun pada abad 16 walaupun  sejak abad ke 13, ketika Ferdinand III berhasil mengalahkan Kalifah Almohad, masjid sudah berubah fungsi menjadi katedral sesuai perubahan kebijakan penguasa.   

Perjalanan sekitar satu jam di dalam masjid telah membawa kami napak tilas sejarah selama lebih seribu duaratus tahun dan melihat pergantian zaman dan penguasa yang juga menyebabkan pergantian fungsi suatu tempat ibadah menjadi tempat ibadah lain. Dulunya tempat ibadah orang Romawi, kemudian berubah menjadi basilika,masjid, dan kemudiani katedral. 

Kami kembali berada di Patio de Los Naranjos untuk menikmat keindahan pohon-pohon jeruk yang dengan buahnya yang kuning keemasan. Di sini juga ada beberapa air mancur yang dulunya digunakan sebagai tempat wudu.

Bukan hanya bangunan utama El Mezquita yang berubah fungsi, bahkan menaranya yang dulu digunakan untuk azan memanggil Jemaah untuk salat, kini menjadi Menara lonceng katedral yang berdentang pada waktu-waktu tertentu,

Masjid Besar di Cordoba ini sudah berubah menjadi Katedral hamper 800 tahun lalu, namun karena nama El Mezquita yang secara harfia berarti Masjid masih dipertahankan, maka sering membuat sebagian orang menjadi salah tafsir.  Nama lengkap bangunan ini sekarang adalah La Mezquita-Catedral de Cordoba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun