Sudah setahun setengah lebih saya tidak mampir ke gedung bioskop karena pandemi Covid 19. Akhirnya Jakarta Film Week yang menyajikan deretan film apik dari berbagai negara membuat saya kembali ke bioskop, tepatnya Metropole XXI di kawasan Pegangsaan Barat Jakarta Pusat. Sebuah bioskop klasik yang sudah ada sejak zaman kakek nenek dan dulu pernah bernama Megaria.
Dari stasiun Cikini saya cukup berjalan kaki siang itu. Suasana kota Jakarta tidak terlalu ramai. Bahkan dalam perjalanan, saya melewati Universitas Bung Karno dan juga ada sebuah petunjuk arah menuju ke stasiun Kereta Api Bandara di Manggarai.
Pada awal cerita, film ini masih belum bisa membuat saya sepenuhnya terbawa dalam cerita. Banyak potongan adegan yang menggambarkan kehidupan  Souad bersama teman-temannya, Weesam dan Amirah.  Juga bersama ibunya Nagwa dan adiknya Rabab di sebuah kota bernama Zagazig, yang terletak sebelah timur laut Kairo. Â
Pada saat yang sama, Souad ingin menunjukkan kepada dunia melalui foto dan pesan yang disampaikan melalui media sosial. Â Dia bahkan memproklamirkan sudah mempunyai seorang kekasih bernama Ahmed, seorang lelaki yang usianya jauh lebih dewasa, yang tinggal di Alexandria, Â Ironisnya keduanya sama sekali belum pernah berjumpa walau sudah saling menyatakan cinta dan sering kali berkelahi sekaligus bermesraan melalui pesan yang disampaikan secara virtual.
Tiba-tiba saja adegan berkabung muncul dilayar. Orang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran dan diketahui bahwa Souad telah meninggal karena jatuh dari balkon apartemen. Diduga bahwa dia melakukan bunuh diri walau sering disamarkan sebagai kecelakaan. Â Saat inilah saya langsung terbawa dalam kesedihan dan kejutan yang ada di cerita.
Rabab sendiri tampak dapat memerankan peran dengan lebih matang dan dewasa walaupun menurut pengakuannya usianya baru 16 tahun. Sementara adegan dengan latar belakang Alexandria yang lebih kosmopolitan tampak jauh lebih menarik. Apalagi dengan latar belakang trem klasik berwarna biru kuning dan sebagai pantai Laut Tengah yang indah. Buat saya, seakan-akan napak tilas tempat yang pernah dikunjungi dulu.
Apa yang terjadi dalam kunjungan sehari Rabab dan sempat menginap semalam bersama Ahmed di apartemennya? Â