Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengintip Kerusuhan Mei 1998 dari Singapura

14 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:47 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara jumlah penerbangan kian sibuk dengan banyaknya penerbangan tambahan khususnya ke Singapura dan Malaysia .

Situasi bandara Soekarno Hatta khususnya terminal 2 makin kacau dengan banyaknya calon penumpang yang datang tanpa perencanaan.

Mereka datang tanpa punya tiket dan mencoba  membeli tiket yang ada. Bagi yang tidak sempat membawa uang mereka bahkan harus menjual kendaraan dengan harga seadanya . 

Bahkan gerai makanan dan restoran di terminal pun kemudian harus tutup karena kehabisan makanan sementara pasokan dari Jakarta terhambat karena transportasi tidak jalan.

Parkir pesawat pun penuh di bandara sementara makanan untuk karyawan pun yang kian menipis akhirnya dipasok dari Singapura  dan Malaysia .

Kisah yang seru namun sedikit memilukan dari bandara Soekarno Hatta  ini memang membuat kita  terenyuh .

Selain itu di Singapura sendiri, tanggapan  negatif masyarakat lokal dapat dicermati melalui dialog dengan supir taksi bila mereka tahu bahwa saya berasal dari Indonesia .

dokpri
dokpri
Pada umumnya mereka sangat menyayangkan terjadinya peristiwa  tersebut dan ikut prihatin serta  berempati terhadap korban.

Dan yang membuat hati bertambah sedih adalah kartu kredit terbitan  bank di Indonesia  hampir tidak laku karena nilai tukar rupiah yang anjlok .

Mahasiswa terus bergolak, gedung MPR akhirnya diduduki, dan Suharto mau tidak mau harus lengser keprabon pada 21 Mei 1998.

Namun kehidupan di Singapura terus berlangsung normal . Pelatihan pun terus berjalan hingga selesai di minggu terakhir  di bulan Mei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun