Phnom Penh merupakan ibukota negri Kamboja yang lumayan cantik. Kotanya sendiri tidak terlalu besar dan belum terlalu banyak gedung-gedung pencakar langit di kota tempat Raja Norodom Sihanouk ini . Setelah berkunjung ke dua tempat wisata wajib yang mengguncang jiwa dan menggambarkan periode kelam sejarah Kamboja yaitu suasana Ketika Tengkorak dan Tulang-tulang Bisa Bicara dan mendengarkan Suara Gaib dari Kuburan di Penjara S21 maka tibalah saatnya memanjakan mata dengan melihat keindahan Royal Palace.
fullsizerender-3-57627310337b61fb1704f055.png
Tuktuk kami menyusuri Preah Sisowath Quay Boulevard yang berada di tepian Sungai Tonle Sap dan sampai di sebuah taman yang luas . Lapangan ini disebut sebagai Royal Palace Park dengan hamparan rumput yang hijau dan burung-burung dara yang berterbangan dengan bebasnya. Di kejauhan terlihat salah satu bangunan dri kompleks Royal Palace yang kemudian saya tahu bernama Chanchhaya Pavillion.
fullsizerender-2-57627330749773e1071b9ba7.png
Untuk masuk ke dalam kompleks, tutk tuk harus memutari taman ini dan menuju ke Samdach Sothearos Boulevard dimana pintu masuk berada. Di dinding sebelum pintu masuk terdapat papan informasi mengenai tata tertib dan juga jam buka istana kerajaan Kamboja ini.
img-8365-57627372579773a108f9bfc7.png
Setelah membeli tiket, juga terlihat sebuah papan besar berisi peta Royal Palace lengkap dengan denah dan nama-nama gedung yang ada di kompleks istana termasuk Silver Pagoda yang ada di bagian selatan istana.
fullsizerender-1-57627384337b61001804f06f.png
Berbekal brosur yang didapat sewaktu membeli tiket, kita bisa bebas berkelana sendiri di dalam kompleks istana yang luasnya lebih dari 160.000 meter persegi ini. Istana ini juga menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan dan sebagian tempatnya tidak dibuka untuk umum. Salah satu gedung yang terlihat amat cantik adalah Chanchhaya Pavilion .
083-5762739a5797731308f9bfdd.jpg
Gedung yang sekarang ini merupakan reinkarnasi kedua yang dibangun pada 1913-14 di masa pemerintahan Raja Sisowath menggantikan gedung sebelumnya yang terbuat dari kayu . Indah sekali dengan atap berwarna kuning genting dihiasi kombinasi hijau yang ciamik. Asritektur Kamboka nya sangat kental dengan hiasan stupa yang runcing . Gedung ini juga memiliki nama lain yang cantik yaitu 'Moonlight Pavilion'.
087-576273b264afbdc606bc8b4b.png
Kompleks istana ini memang sangat luas dan kita terus berjalan sambil menggaumi gedung dan bangunan yang cantik menawan. Ada lagi sebuah gedung yang tidak terlalu besar namun terlihat anggun dengan dua buah tangga simetris yang mengantar ke pintu masuk yang sama. Mirip rumah panggung yang ada di kawasan Sumatra atau Kalimantan. Namanya Hor Samran Phirun atau Pavilion dimana seseorang tidur dengan damai. Konon tempat ini digunakan oleh raja untuk bersitrahat sebelum naik gajah untuk upacara kerajaan. Dan saat ini dipakai untuk menyimpan hadiah yang diperoleh dari negra-negara asing.
088-5762795874977362071b9bc9.jpg
Lalu adalagi sebuah gedung yang arsitekturnya merupakan kombinasi antara Khmer dan Eropah. Atapnya khas Khmer sedangkan tubuh bangunan lebih domina Eropah. Gedung ini dinamakan Damnak Chan dan saat ini berfungsi sebagai kantor administrasi Kerajaan. Sayang nya gedung ini tertutup untuk publok dan hanya bisa dinikmati keindahannya dari luar.
084-5762796acf9273e513cbfc4d.jpg
Masih banyak lagi gedung-gedung lain di dalam kompleks Royal Palace yang semuanya menggambarkan keindahan arsitektur Khmer dengan sedikit kombinasi arstektur Thaiiland dan juga Eropah. Untuk bangunan yang bisa dimasuki publik, kita bisa sejenak melongok ke bagian interior dan menikmati keindahan dan kemewahan istana ini.
100-576279a1f07a61670613fd2b.jpg
Di sebelah selatan kompleks Royal Palace, terdapat kompleks bangunan yang dinamakan Silver Pagoda atau Wat Preah Keo Morokat yang artinya ‘Temple of the Emerald Buddha. Dinamakan Silver Pagoda karenaada 5329 kepingan perak yang menutupi seluruh lantai. Konon setiap kepingnya diukir dengan tangan dan memiliki berat sekitar 1.125kg.
096-576279b34d7a61be086877d8.jpg
Wisatawan tidak boleh masuk ke dalam pagoda ini dan hanya bisa mengagumi keindahannya lewat jendela-jendela besar yang terbuka lebar. Ada tanda larangan memotret dan banyak petugas yang megawasi di setiap jendela. Di dalamnya terdapat Emerald Buddha yang sangat indah dan juga suci. Di dekatnya juga terdapat “Buddha Maitreya” yang terbuat dari emas seberat 90 kg.
img-8387-576279da32937397119d0f9d.png
Di halaman terdapat banyak bangunan-bangunan di antaranya sebuah Patung Berkuda Raja Norodom(1834-1904). Patung ini dipahat oleh seniman Perancis Eude pada 1875 di Paris dan ditempatkan disini pada 1892. Kanopinya ditambahkan kemudian oleh Raja Sihanouk pada 1953. Tidak jauh dari patung ini terdapat sebuah stupa dimana abu jenazah Raja Norodom disimpan.
img-8383-576279f887afbd2a092332ce.png
Masih di dalam kompleks silver pagoda ini juga terpat lagi sebuah stupa besar yang ternyata merupakan tempat enyimpanan abu jenazah Raja Ang Doung . (1845-1860), yang merupakan pendiri dinasti yang berkuasa hingga saat ini.
108-57627a227497735b071b9bc7.png
Siapa sangka, maksud tujuan berjalan-jalan ke istana, namun di dalamnya kita menemukan makam para raja dan keluarganya. Di antaranya juga ada Kantha Bopha Memorial Sanctuary yang menyimpan abu jenazah putri kesayangan Raja Norodom Sihanuk “Kantha Bopha” yang meninggal pada 1952 karena leukimia pada usia 4 tahun.
fullsizerender-4-57627a3b5b7b61de0882b0fa.png
Menurut cerita saking cintanya sang raja pada putri ciliknya ini guci yang berisi abu sang putri terus dibawa kemanapun sang raja pergi. Sampai pada tahun 1960 barulah dibangun stupa yang disebut Kantha Bopha Memorial Sanctuary ini. Akhirnya ketika Raja Sihanouk meninggal pada akhir 1912 , setelah disemayamkan di istana beberapa bulan lamanya , lalu dikremasi dan kemudian baru pada Juli 2014 abu jenazahnya juga disemayamkan di sebuah stupa di Silver Pagoda , berdampinganan dengan sang putri kecil , Kantha Bopha.
img-8378-57627a6387afbd6107233319.png
Betapa cinta sang ayah telah menyatukan mereka bukan hanya dalam kehidupan, tetapi juga sampai ke alam kubur.