Jaga Jarak, Tapi Tetap Profesional
Berurusan dengan tokoh manipulatif butuh strategi. Menjaga jarak bukan berarti bersikap dingin atau memusuhi, tapi menjaga diri. Jangan terlalu banyak membuka celah kehidupan pribadi, apalagi informasi yang bisa disalahgunakan. Tapi tetap perlakukan ia dengan sopan dan profesional.
Biarkan ia sibuk dengan dramanya sendiri, sementara kamu tetap fokus bekerja.
Bangun Aliansi Positif
Sengkuni bekerja dengan memecah. Jadi lawannya adalah kebersamaan dan komunikasi yang sehat. Bangun hubungan kerja yang saling percaya dengan rekan-rekan lain. Ciptakan iklim kerja yang saling dukung. Jika banyak orang sadar dan tidak termakan hasutan, maka pengaruh "Sengkuni" akan melemah dengan sendirinya.
Libatkan Atasan atau HRD Bila Diperlukan
Jika kondisi sudah sangat mengganggu, jangan ragu untuk melibatkan atasan langsung atau HRD. Jangan membawa dendam pribadi, tapi fokuslah pada dampak yang dirasakan terhadap tim dan pekerjaan. Sampaikan dengan tenang, faktual, dan profesional.
HRD yang baik pasti tidak akan tinggal diam jika budaya kerja sudah mulai dirusak oleh satu orang.
Sengkuni adalah gambaran dari konflik interpersonal yang nyata di tempat kerja. Tapi ingat: setiap konflik bisa jadi peluang untuk menunjukkan siapa kamu sebenarnya. Apakah kamu ikut hanyut dalam drama dan balas dendam, atau tetap berdiri tegak dengan integritas?
Satu hal yang pasti: kebenaran mungkin berjalan lambat, tapi ia tidak pernah kehilangan arah. Jadi, jangan takut dengan keberadaan Sengkuni. Tak perlu melawan dengan cara licik, karena yang kamu butuhkan hanyalah karakter yang kuat, hati yang tenang, dan kerja yang konsisten.
Karena pada akhirnya, yang akan bertahan adalah mereka yang membangun, bukan yang merusak.