Tapi di balik semua itu, ada kesadaran yang pelan-pelan mengakar:
bahwa Tuhan tidak pernah keliru menempatkan kita.
Barangkali bukan seperti yang kita minta, tapi seperti yang benar-benar kita butuhkan.
Apa yang Terbaik Versi Tuhan
Versi terbaik menurut kita adalah yang mudah, cepat, dan sesuai keinginan.
Tapi versi terbaik menurut Tuhan adalah yang menumbuhkan jiwa,
yang memurnikan niat,
yang menguatkan langkah kita untuk perjalanan yang lebih panjang.
Bahkan jika hari ini terasa berat,
bahkan jika pintu yang kita ketuk tak juga terbuka,
Tuhan tidak sedang menghukum---Dia sedang menyiapkan.
Belajar Menerima, Bukan Menyerah
Meyakini bahwa ini yang terbaik bukan berarti pasrah buta,
bukan pula menyerah tanpa usaha.
Tapi bentuk tertinggi dari penerimaan---
yang lahir dari usaha maksimal dan doa yang tak pernah putus.
Ini tentang meletakkan semua rencana di tangan-Nya,
dan tetap berjalan walau belum melihat ujungnya.
Karena hati yang yakin akan tetap kuat, bahkan saat tak tahu harus ke mana.
Yakin Itu Pilihan, Bukan Kebetulan
Setiap orang punya masa ketika merasa ragu,
ketika hidup tak sesuai ekspektasi,
ketika semua terlihat lebih gelap daripada yang dibayangkan.
Tapi di tengah itu semua, aku ingin tetap memilih percaya:
Tuhan sedang bekerja dalam senyap,
dan mungkin, justru inilah jalan terbaik yang kupunya.
Aku belajar meyakini,
bukan karena semuanya terasa mudah,
tapi karena aku percaya:
Tuhan selalu tahu cara mencintai hambanya---lebih dari yang hambanya tahu mencintai dirinya sendiri.