Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sinau "Maido": Antara Sikap Rendah Hati atau Pengorbanan!

11 November 2020   16:59 Diperbarui: 11 November 2020   17:07 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malem minggu pertama awal bulan selalu menjadi waktu yang dinanti bagi pejalan maiyah di wilayah Magelang. Rutinan Maneges Qudroh selalu menjadi tempat yang sudah diagendakan menjadi tujuan khusus, baik berangkat sendiri atau bersama kawan kerabat atau keluarganya, semuanya dipertemukan dalam perjalanan yang sama pada edisi ke-117, yang pada kesempatan ini membawa tema "Maido Hasanah".

Meskipun yang hadir belum begitu banyak, sekitar pukul 20.00 WIB Mas Muchlis mulai menginisiasi membuka acara dengan membaca ayat-ayat surat An-Nisaa'. Ayat-ayat yang diharapkan menjadi bahan bakar untuk mengarungi suasana pembelajaran malam itu. Suara lembutnya seperti sedang memohon agar perjalanan kali ini, para sedulur yang datang dapat mendapatkan sesuatu atas apa yang sudah dijadikan niat menuju tempat rutinan di Omah Maneges, Jumbleng, Muntilan.

Setelah jeda sejenak, Mas Cuwil mulai memainkan gitarnya sembari memberikan sambutan bagi dulur-dulur yang berangsur mulai berdatangan. Setidaknya, mereka yang hadir nampak saling membagi energi positifnya melalui ramah tamah serta canda tawanya. Beberapa wajah baru juga terlihat masih menyesuaikan diri dengan sesuatu yang baru didatangi pertama kali.

Sinau bareng mulai dibuka dengan sedikit melantunkan wirid seperti biasa dipimpin oleh Mas Dhian. Jamaah yang tadinya begitu ceria, seketika hanyut oleh keheningan. Seolah mereka sedang menuntaskan dahaga kerinduannya kepada Maiyah, salah satunya melalui wirid Munajat Maiyah yang seolah membawa nuansa sinau bareng ketika ada Mbah Nun.

"Iman pun Berawal dari Ketidakpercayaan"

Karena pada edisi kali ini tidak ada narasumber, maka acara sinau bareng Maneges Qudroh bulan November ini harus mengoptimalkan potensi yang sudah ada. Bagi yang sudah biasa membersamai dan hafal dengan kondisi yang sama, maka akan merasakan sedikit perbedaan utamanya dari segi teknis.

Dengan tagline Majelis Ilmu dan Paseduluran, sebenarnya hal tersebut bisa jadi sebuah visi yang sangat bagus. Maneges Qudroh sebagai ruang kebersamaan, bersama atau membersamai siapa saja, sudah pasti banyak diuji oleh kerikil-kerikil sepanjang perjalanan 9 tahun yang telah dilalui. Yang mana hal tersebut pada akhirnya membentuk dan mendapatkan hikmah pasedulurannya.

Di sisi lain sebagai ruang Majelis Ilmu, tentu harus ada yang dipersiapkan bahkan mesti dipelajari kembali hingga matang karena nantinya akan menjadi hidangan yang akan disajikan kepada jamaah. Terlebih ketidakberadaan narasumber menjadi sebuah kesempatan untuk sekali-kali melihat keadaan dapur sebagai tempat pengolah hidangan.

Mang Yani sebagai moderator pada malam itu mulai sedikit memberikan penjelasan terkait tema "Maido Hasanah" dibantu oleh Mas Taufan. Sebagai orang jawa, kita tentu tidak asing dengan maido. Maido menjadi bagian dari bahasa komunikasi kita sehari-hari, meski banyak waktu yang kita tidak sadar telah maido. Maido yang memiliki makna cenderung negatif, namun dengan disandingkan dengan kata hasanah, bagaimana itu nantinya akan menjadi sesuatu yang positif?

Pak Sholeh menjelaskan bahwa orang yang maido itu pada dasarnya hanya membutuhkan suatu pembuktian, karena data yang dimiliki berbeda dengan pernyataan seseorang yang pada akhirnya membuat dirinya maido. Orang maido lebih kepada ketidakpercayaan akan suatu informasi. Bahkan, "Iman pun berawal dari ketidakpercayaan." Singkat Pak Sholeh.

Manusia pada umumnya pasti akan mengalami sebuah jalan pencarian untuk dapat menadapati imannya. Iman yang didapat pun tidak bisa disamakan versi yang satu dengan yang lainnya. Karena belief system manusia pun berbeda tergantung kebutuhan maupun latar belakang hidup masing-masing. Dan sudah menjadi suatu kepastian bahwa orang yang maido itu pun pasti memiliki ilmu dari pembuktian data yang sudah ditemukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun