Mohon tunggu...
Tatiek R. Anwar
Tatiek R. Anwar Mohon Tunggu... Penulis - Perajut aksara

Penulis novel Bukan Pelaminan Rasa dan Sebiru Rindu serta belasan antologi, 2 antologi cernak, 3 antologi puisi. Menulis adalah salah satu cara efektif dalam mengajak pada kebaikan tanpa harus menggurui.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Megah di Ujung Gang

15 Desember 2021   17:19 Diperbarui: 15 Desember 2021   17:49 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: sehatq.com


"Ustaz, rumah peninggalan ayah kami memang sudah tiga tahun belakangan tidak ditinggali. Wajar, sih, kalau kesannya angker," ujar seorang wanita cantik berambut lurus sebahu.

"Iya, Ustaz. Beberapa orang tetangga sering melihat penampakan dan suara-suara aneh dari sana," sahut lelaki muda bertubuh tinggi.

"Jadi kalian meminta tolong saya untuk mengusir jin dari rumah megah itu?" tanya lelaki berusia 45 tahun dengan beberapa helai rambut keperakan. "Apa salah satu dari kalian mau tinggal di situ?"

"Nggaklah, Ustaz." Raffa, lelaki jangkung itu tertawa. 

"Kami rencana mau menjual rumah itu, cuma karena terkesan angker harga yang ditawar jauh di bawah harga pasar. Lagipula, saya dan Rania, adik saya, udah nggak tinggal di daerah ini lagi."

Raffa dan Rania adalah anak-anak Pak Widodo, seorang pengusaha furniture yang wafat empat tahun lalu, menyusul istri tercinta yang wafat setahun sebelumnya. 

Usaha furniture itu kini dikelola oleh Pak Handoko, adik Pak Widodo. Sedangkan Raffa dan Rania sudah tinggal bersama keluarga kecil mereka masing-masing.

"Jadi,  kapan Ustaz Ali bisa meruqyah rumah kami?" tanya Rania.

"In sya Allah nanti malam, ya," janji lelaki berwajah teduh itu.

"Baik, Ustaz. Terima kasih sebelumnya," ucap Raffa sambil menyerahkan kunci rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun