Bulan Ramadan identik dengan tradisi berburu takjil untuk berbuka puasa. Banyak orang memilih membeli takjil di luar karena praktis dan beragam pilihannya.
Di kota Cibadak, ada beberapa tempat untuk berburu takjil yaitu di depan toko Ria Busana sampai komplek pertokoan Labora dan di depan Rumah Sakit DKH setiap hari berjejer pedagang makanan, sedangkan yang khusus ada di bulan Ramadan yaitu sekitar Stasiun Cibadak.
Saya termasuk orang yang tidak suka ikutan trend berburu takjil dan lebih suka untuk membuat takjil sendiri di rumah. Â Ada beberapa alasan mengapa saya lebih suka membuat takjil sendiri daripada membeli di luar yaitu:
Pertama yaitu malas keluar rumah karena kemacetan dan hujan yang sering turun di sore hari.Â
Setiap hari di kota Cibadak sering terjadi kemacetan di siang ataupun sore hari. Perjalanan dari rumah ke Cibadak bila tidak macet normalnya 5 sampai 10 menit, tetapi bila sedang terjadi kemacetan bisa sampai setengah jam.
Tempat-tempat yang menjual takjil berada di pusat kemacetan, sehingga bila pergi ke sana untuk perjalanan pulang pergi saja memerlukan waktu satu jam. Belum untuk memilih ataupun antri membeli yang pastinya memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Hujan deras yang hampir setiap hari turun di sore hari, juga menjadi alasan bagi saya malas untuk keluar rumah.
Kedua yaitu membuat takjil sendiri lebih higienis dan sehat
Salah satu alasan utama membuat takjil sendiri adalah kebersihan dan kesehatan. Dengan membuat sendiri, kita bisa memastikan bahan-bahan yang digunakan segar, bebas pengawet, dan dimasak dengan cara yang sehat.
Ketiga yaitu lebih menghemat anggaran