Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Nayor" Kendaraan Tradisional Khas Kota Cibadak yang Semakin Terpinggirkan

9 Februari 2024   16:17 Diperbarui: 11 Februari 2024   17:13 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nayor di depan pertokoan Labora Cibadak (dokpri)

Istilahnya abodemen, membayarnya sebulan sekali dengan jumlah uang yang sudah disepakati. Penumpangnya bukan hanya berdua, tetapi ada anak-anak lain sehingga nayor itu penuh.

Nayor yang saya tumpangi saat itu milik Mang Nanta, yang sekaligus merangkap sebagai kusirnya. Saat jadwal pulang sekolah, tukang nayor sudah menunggu di dekat gerbang sekolah.

Sampai awal tahun 2000-an, nayor masih menjadi langganan anak-anak SD. Sehingga setiap pagi sekitar pukul 06.30 nayor sudah terlihat di jalan untuk mengantar anak-anak ke sekolah. 

Tetapi untuk saat ini, tidak ada yang abodemen nayor lagi. Karena banyak orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah menggunakan sepeda motor.

Nayor dan Pawai Drum Band Kenaikan Kelas

Sebelum Pandemi Covid-19 yaitu diakhir tahun pelajaran, nayor sering disewa untuk kegiatan pawai drum band dalam rangka kenaikan kelas atau acara samenan sekolah.


Pawai drum band saat kenaikan kelas (dokpri)
Pawai drum band saat kenaikan kelas (dokpri)
Sekolah di Kecamatan Cibadak yang menyelenggarakan pawai drum band ke jalan jalan raya, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Diniyah (MD) yang ada di bawah naungan Kemenag.

Pawai drum band sudah menjadi tradisi turun temurun sekolah MI ataupun MD sejak dulu dan sangat ditunggu oleh masyarakat sekitarnya.

Nayor disewa untuk acara pawai kenaikan kelas (sumber: inisukabumi.com)
Nayor disewa untuk acara pawai kenaikan kelas (sumber: inisukabumi.com)
Bila ikut pawai, biasanya nayor akan diberi hiasan sehingga lebih menarik. Nayor ini ditempatkan dibarisan paling belakang dan dikhususkan untuk anak-anak kelas bawah terutama kelas 1 karena belum kuat jalan jauh. 

Bila ingin naik nayor ini maka orang tua dikenakan biaya lagi. Saya juga pernah ikut pawai drum band selama tiga tahun berturut-turut saat ananda balita. Itupun karena sekolahnya dekat dengan rumah, kebetulan keponakan bersekolah di sini.

Kegiatan pawai drum band sempat terhenti beberapa tahun saat pandemi. Tahun kemarin sudah mulai ada pawai lagi, tetapi karena sering menimbulkan kemacetan di jalan raya sehingga pawainya di alihkan ke jalan alternatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun