Wahai bapak dan ibu guru, anak memiliki kodrat masing-masing. Bimbinglah ia agar memiliki kekuatan yang bisa digunakan untuk mencapai cita-cita yang ingin digapainya.
Biarkan ia tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya, untuk menjadi manusia seutuhnya yang mandiri dan mampu menempatkan dirinya baik sebagai individu ataupun sebagai bagian dari masyarakat.
Wahai bapak dan ibu guru, zaman terus berubah. Didiklah anak sesuai dengan zamannya agar ia bisa menyesuaikan dengan perkembangan masa.
Berikan bekal nilai-nilai kebajikan, agar ia bisa menjadi manusia yang hebat yang memiliki karakter yang kuat sehingga tidak lupa dengan nilai-nilai budaya bangsa.
Jadikan semboyan Ki Hajar Dewantara sebagai pedoman. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani.
Di depan selalu menjadi panutan, ditengah selalu memberikan semangat dan dibelakang selalu memberikan dorongan.
Semoga pendidikan yang memerdekakan akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki rasa optimis yang tinggi, cinta terhadap bangsa dan negara serta memiliki keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Mahakuasa.
Puisi solo ke-12
Cibadak, 11 Juni 2022
Tati Ajeng saidah untuk Kompasiana