Menurut informasi dari pedagang cilok yang lewat ke rumah Ibu Jeje, pelaku sudah ada di rumah sejak siang dan memaggil tukang cilok dari jendela kamar. Pelaku meminta tolong untuk dibelikan rokok di warung, tetapi wajahnya tidak kelihatan karena terhalang topi yang dikenakannya.
Setelah menjalani operasi, Ibu Jeje pulang ke rumah anaknya yang pertama dan pada saat kami menengok masih dalam keadaan lemah dan trauma. Beliau bekerja sebagai TU dan hanya beberapa bulan lagi akan memasuki masa pensiun, sehingga sekolah mengurus surat izin cuti untuk Ibu Jeje.
Tak ada yang menyangka sama sekali pelaku adalah teman anaknya, dan menurut Ibu Jeje ketika pelaku main ke rumah ataupun menginap sering disuguhi kopi dan makan. Begitu teganya melakukan pemukulan terhadap orang yang selama ini baik kepadanya.
Saat ini Ibu Jeje sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi, walaupun sudah pensiun beliau beberapa kali berkunjung ke sekolah. Kemanapun Ibu jeje pergi, anaknya akan selalu mengantar dan menemaninya.
Kejadian yang dialaminya dua tahun lalu masih meninggalkan trauma bagi Ibu jeje, rumahnya yang dulu sudah di jual dan sudah pindah rumah. Â
Seperti sebuah peribahasa air susu dibalas dengan air tuba, kebaikan yang telah dilakukan oleh Ibu Jeje dan anaknya dibalas dengan kejahatan oleh pelaku. Dari kejadian ini bisa diambil hikmahnya yaitu pandai-pandailah dalam bergaul dan memilih teman yang baik.
Terima kasih telah membaca tulisan ini, semoga bermanfaat.