Mohon tunggu...
Tateng Gunadi
Tateng Gunadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pecinta buku, suka menulis, dan senang fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pancasila dan Bahasa Indonesia Lenyap dari Kurikulum

18 April 2021   10:59 Diperbarui: 8 September 2021   11:50 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar dari TEMPO.CO

Saya merasa bangga dengan dosen yang murid Muhammad Yamin. Kita mengenal Muhammad Yamin sebagai salah seorang pencetus ide falsafah negara Pancasila bersama Soekarno dan lain-lain. Secara tidak langsung wawasan mengenai ideologi bangsa kami bersumber dari tokoh besar tersebut yang ikut mencetuskan dan merumuskan sila-sila yang kemudian disepakati sebagai Pancasila sekarang ini.

Dalam sejarah, Muhammad Yamin tercatat antara lain menjadi Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan (1953-1955). Beliau seorang budayawan, politisi, penulis, pendidik, dan ahli hukum. Jangan lupa beliau juga seorang penyair, Raja Soneta Indonesia, sampai sekarang.

Sebagai MKDU, mata kuliah Bahasa Indonesia lebih cenderung pada muatan sejarah, perkembangan, kedudukan, fungsi, filosofi, dan peran Bahasa Indonesia dalam membingkai NKRI. Tidak sebagai bahasa dalam kajian lingusitik yang membelajarkan wacana, paragraf, kalimat, hingga morfem. Karena itu kami, misalnya, mengkaji teks Sumpah Pemuda, yang menurut penyair Sutardji Calzoum Bachri sebagai teks puisi. Tertera "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".

Menjunjung dapat ditafsirkan sebagai mengangkat derajat, menghargai, menghormati, dan menjaga. Salah satunya adalah sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi.

Jika ada yang masih merasa kehilangan, rasanya pantas. Dompet berisi STNK kendaraan, SIM, KTP saja hilang membuat kita sedih, merana, dan cemas. Tenanglah, Mas Menteri segera akan menyelesaikan ini dengan bergegas.***

Bogor, 18 April 2021

Artikel lainnya,  "Budaya Konteks Tinggi dalam Globalisasi Teknologi Informasi" pada tautan https://www.kompasiana.com/tatenggunadi4377/6079458ed541df107556ff12/budaya-konteks-tinggi-dalam-globalisasi-teknologi-informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun