Mohon tunggu...
Eta Rahayu
Eta Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Urban Planner | Pemerhati Kota | Content Writer | www.etarahayu.com

Hidup tidak membiarkan satu orangpun lolos untuk cuma jadi penonton. #dee #petir etha_tata@yahoo.com | IG: @etaaray

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

2 Jam Bersama Dokter Iswiyanti

8 Juli 2018   14:05 Diperbarui: 9 Juli 2018   19:26 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dr. Iswi dan suami bermain dengan cucunya/Dok.Pri

Beliau bercerita bahwa di Timur Tengah, anak-anak dengan kaki satu banyak sekali jumlahnya. Bahkan, saat beliau ke Lebanon, beliau mengunjungi sebuah pengungsian warga Palestina. Pengungsian tersebut sudah ada dari tahun 1967. 

Warga pengungsi juga sudah memiliki banyak keturunan di daerah pengungsian. Beranak-pinak disana. Namun, kondisi daerah tersebut tidak berubah menjadi lebih baik. Masih tetap sama, barak-barak pengungsian yang kumuh dan sarat akan was-was perang. Padahal jika dihitung dalam satuan tahun, sudah puluhan tahun daerah tersebut dihuni para pengungsi.

Bagi saya, pengalaman beliau menjadi tenaga medis di negara rawan perang adalah prestasi tersendiri. Saya bila diposisi beliau belum tentu sanggup untuk melakukannya. Tapi beliau dengan siap dan sigap menunaikan tugas mulia itu. Ketika satu dari kami bertanya, "Ummi gak takut kesana?" 

Dengan santainya beliau bilang, "Perang gak perang, kalau memang waktunya mati juga mati." Singkat, simple tapi sungguh benar adanya. Setiap orang akan mengalami fase mati, tanpa ke medan perang sekalipun. Super salut untuk beliau. Sudah setinggi itu pemahaman beliau akan dunia kemanusiaan.

dr. Iswiyanti dan suami beserta anak-anak dan cucunya/ Dokpri
dr. Iswiyanti dan suami beserta anak-anak dan cucunya/ Dokpri
Untuk seorang ibu yang sudah berumur 51 tahun, juga memiliki enam orang anak, beliau sungguh sangat energik dan mampu membagi waktunya dengan baik. Selain berurusan dengan dunia kesehatan, beliau juga begitu aktif dalam aktivitas sosial. Wanita yang merupakan bungsu dari 12 bersaudara ini aktif sebagai pembina PKK RW LSM 123 (LSM yang peduli ke anak-anak jalanan) juga  LSM HOPE (gerakan tentang bahaya narkoba). 

Bahkan beliau juga menjadi pembina yayasan Dompet Qur'an Amanah serta Ketua Yayasan Harapan Muslimah. Kalau iri itu diperbolehkan, saya akan sangat iri dengan aktivitas beliau yang seabreg tetapi tetap fit dan bergerak tanpa beban.


Dari pertemuan kemarin, saya juga diberi tahu bahwa beliau adalah Kader PKS. Iya betul, partai keadilan sejahtera. Bahkan, beliau didapuk menjadi salah satu calon legislatif Dapil Surabaya-Sidoarjo untuk Komisi 9 DPR RI. Kabarnya, beliau membawa visi menuju kualitas kesehatan Indonesia yang lebih baik, dengan titik berat ke terbentuknya keluarga Indonesia yang lebih kuat.

Sebagai tenaga medis, baliau juga concern dengan kesejahteraan tenaga kesehatan dan pendidikan kesehatan. Beliau juga menyoroti tentang kurangnya UU BPJS. Bukan, bukan tidak setuju. Beliau setuju dengan BPJS, karena menurut beliau, setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Namun ada poin-poin yang beliau rasa perlu diperbaiki. Karena dengan pengalaman keprofesiannya selama ini, beliau menjadi saksi betapa ganjalan dalam pelaksanaan UU BPJS itu masih ada.

Menariknya, walaupun aktivitasnya sangat padat, dr. Iswi selalu menyempatkan diri untuk berkumpul bersama keluarganya. Bahkan menemani sang cucu bermain juga menjadi salah satu agenda wajib penyuka olahraga ini.

dr. Iswi dan suami bermain dengan cucunya/Dok.Pri
dr. Iswi dan suami bermain dengan cucunya/Dok.Pri
2 jam bersama dokter Iswiyanti menjadi waktu yang sangat singkat. Karena harus kami akui, beliau begitu terbuka dengan segala pertanyaan. Tak ada yang ditutup-tutupi. Dan apa yang dikemukakannya adalah inspirasi menarik untuk terus berbuat baik. Untuk tidak terhenti dalam berbuat. Untuk terus menularkan kebaikan. Untuk terus konsisten walau kesulitan datang tiada henti.

Semoga, suatu saat nanti, saya juga bisa berkontribusi seperti dr.Iswiyanti Widyawati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun