Mohon tunggu...
Tasyafa Adha Febrianne
Tasyafa Adha Febrianne Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

INFJ

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dengan Tangan Generasi Millenial, Bangkit dan Lawan Pandemi Melalui Teknologi di Era New Normal

29 Juni 2022   20:35 Diperbarui: 29 Juni 2022   20:44 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah “Generasi Milenial” pertama kali diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya yang berjudul Generations: The History of America's Future Generations, 1584 to 2069 (1991) dan Millennials Rising: The Next Great Generation (2000). Para ahli dan peneliti menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran generasi milenial dan pertengahan tahun 1990-an sampai awal 2000-an sebagai akhir tahun kelahirannya. Generasi milenial dikenal dengan generasi yang dekat dengan teknologi. Hal tersebut disebabkan karena generasi milenial tumbuh dan berkembang bersama dengan kemajuan teknologi yang pesat, kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dengan perkembangan alat komunikasi, dan kehidupan yang dinamis. Dengan kemajuan teknologi, generasi inilah yang memiliki peluang lebih besar untuk beraksi seperti melakukan berbagai macam kegiatan kreatif dan berinovasi dalam bidang teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi ini juga yang akan berperan sebagai Agent of Change sehingga ketika dihadapkan sebuah permasalahan, generasi ini dituntut untuk selalu siap dan dapat berpikir secara kreatif. 

Saat ini, dunia sedang diguncangkan dengan berbagai macam permasalahan. Salah satunya dalam bidang kesehatan. Adanya makhluk super kecil tak kasat mata yang memiliki ukuran sebesar 400-500 mikro masuk dan menyerang tubuh manusia. Benda tersebut memang kecil, tetapi berdampak sangat besar terhadap perkembangan manusia dan zaman. Seperti yang dapat dirasakan oleh para penghuni bumi sekarang. Banyak kegiatan yang mengalami perubahan sistem. Pertemuan atau aksi sosial yang biasa dilakukan secara langsung dan tatap muka menjadi terhalang. Namun, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena manusia sudah memiliki kuncinya. Kunci tersebut adalah teknologi. Kecanggihan teknologi dapat mengatasi berbagai macam permasalahan manusia mulai dari hal yang kompleks hingga sederhana sekalipun. Inilah alasan mengapa teknologi terbentuk. 2 

Dengan kecanggihan teknologi, masalah seperti tidak bisanya melakukan pertemuan dapat teratasi dengan adanya berbagai macam aplikasi penunjang, sistem belajar yang tidak dapat dilakukan secara tatap muka dapat diubah menjadi sistem belajar online atau dalam jaringan, media sosial yang digunakan untuk saling menyebarkan informasi dengan bijak, dan berbagai jenis teknologi lain yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, kesehatan, maupun bidang lainnya. Peran teknologi menjadi sangat penting. Tanpa adanya teknologi, kegiatan manusia menjadi terhambat dan serba susah, tidak semudah sekarang. Disinilah peran generasi milenial masuk. 

Sebagai generasi milenial yang memiliki gaya hidup berbasis teknologi, mudah untuk mengakses dan mengembangkan hal-hal yang berbau teknologi. Dengan memanfaatkan potensi dan kecakapan yang dimiliki, sangat memungkinkan generasi mileniallah yang berperan besar untuk memajukan negeri ini. Berpikir dengan kritis, merangkai dan menyusun ide lalu menuangkannya ke dalam bentuk suatu karya adalah suatu hal yang dapat membawa negeri dan masa pandemi ini menjadi lebih baik. Apalagi jika karya tersebut dapat digunakan oleh khalayak umum dengan mudah dan praktis. 

Ada banyak kegiatan yang harus dilakukan sebagai seorang generasi milenial di era new normal ini. Tujuannya agar generasi milenial tetap bisa aktif, kreatif, dan inovatif meskipun melakukan kegiatan jarak jauh atau dalam rumah demi keselamatan bersama. Contohnya yaitu menggunakan media sosial dan internet dengan bijak, berpikiran terbuka sambil menambah pengalaman baru, membaca buku secara rutin, melawan rasa malas, membangun tujuan, visi, dan merancang ide ke depan. Inovasi-inovasi yang ada dalam diri generasi milenial harus dikembangkan. Beberapa contoh inovasi dalam bidang teknologi di masa pandemi ini seperti telemidisin yang memudahkan akses masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan secara digital, aplikasi covid track yang diluncurkan oleh BPPT untuk memonitor keberadaan pasien positif Covid-19 dalam rangka melindungi para medis, emergency ventilator untuk membantu pasien terinfeksi virus corona yang mengalami gangguan pernapasan, penggunaan AI untuk penanganan Covid-19, COVENT-20 yang sudah mendapatkan izin produksi dari 3 Kemenkes pada 15 Juni 2020 sehingga dapat mengurangi angka kematian di Indonesia, dan masih banyak lainnya. 

Berinovasi tidak hanya membutuhkan sebuah ide kreatif, tetapi juga softskill. Softskill ini yang harus melekat pada tiap individu. Kemampuan untuk berpikir kritis dan terbuka, bekerjasama dengan tim, melek teknologi, kecakapan dalam berkomunikasi, dan optimisme wajib dipegang oleh generasi milenial. Jika generasi milenial sudah menguasai hal-hal ini, akan mudah bagi mereka untuk terus berinovasi kedepannya. Bagi generasi milenial yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang teknologi dapat menyalurkannya dengan berbagai cara seperti membuat konten kreatif yang dapat menjadi sumber inspirasi dan memotivasi orang-orang sekitar, memanfaatkan aplikasi dan media sosial yang dimiliki untuk menginformasikan berbagai macam informasi yang valid di era new normal, bahkan jika sudah paham algoritma, mereka dapat membuat suatu program baru untuk memecahkan suatu permasalahan seputar Covid-19 dengan lebih efisien. 

Era New Normal, kehidupan yang penuh tantangan karena harus menghadapi makhluk yang berukuran sangat kecil ini, bukanlah menjadi penghalang bagi para generasi milenial untuk terus berkreasi dan berinovasi. Bahkan seharusnya, hal ini yang dapat menjadi batu loncatan untuk mengeksploitasi ide-ide baru. Peran generasi milenial yang akrab dengan teknologi sangat dibutuhkan untuk membangkitkan dan melawan pandemi yang sudah meresahkan masyarakat demi menyongsong suksesnya new normal dimulai dari diri sendiri. Seperti yang dikatakan Mahatma Gandi, “Be the change you wish to see in the world “. Jangan mengandalkan orang lain untuk melakukan perbaikan, tetapi kita harus mau turun tangan untuk melakukan perbaikan yang kita inginkan. Perbaikan disini bermakna menjadikan era new normal menjadi lebih baik. 

Change your thoughts and you change your world.” — Norman Vincent Peale

Daftar Pustaka

Soft Skills yang Harus Dimiliki Kaum Millennial.  https://www.simulasikredit.com/soft-skills-yang-harus-dimiliki-kaum-millennial/ 

Kominfo. (2016, 27 Desember). "Mengenal Generasi Millennial". https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-millennial/0/sorotan_media 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun