Mohon tunggu...
Tasya Evitania
Tasya Evitania Mohon Tunggu... Auditor - tasya evitania

jepara, 27 oktober 2000

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian dan Tujuan Bimbingan Belajar serta Ragam Masalah Belajar dan Faktor Penyebabnya terhadap Prestasi Belajar Siswa

3 November 2019   15:51 Diperbarui: 3 November 2019   15:56 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu prestasi belajarnya menurun drastic.
Kesulitan Belajar   adalah kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar (Ahmadi, 1990:68).kesulitan dalam belajar adalah kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.

Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan (Abdurrahman, 2003:06).

Kesulitan belajar merupakan kelompok kesulitan yang heterogen, sehingga sulit untuk diklasifikasikan secara spesifik. Namun demikian, pengklasifikasian itu diperlukan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat.

Kesulitan belajar dibedakan dalam katerogi besar (Gallagher, 1989: 187) yaitu:

Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities).

Kesulitan belajar akademik.


Seperti telah dijelaskan, murid yang mengalami kesulitan belajar itu memiliki hambatan-hambatan, sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh orang lain seperti guru atau pembimbing .

Faktor penyebabnya
Secara gelobal, faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:
Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni:
Aspek fisiologis
Aspek fisiologis yakni kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apa bila disertai pusing kepala berat misalnya, maka dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang di pelajarinya tidak berbekas. Untuk dapat mempertahankan jasmani agar tetap bugar, maka siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan yang dapat terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini penting karena kesalahan pola makan-minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi yang negatif dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri.
Aspek Psikologis
Aspek psikologis yang meliputi:

Intelegensi siswa yang pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau penyesuaian diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecendurungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negative.

Bakat siswa secara umum adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi secara global bakat itu mirip dengan intelegensi, karena itu seorang anak yang berintelegensi sangat cerdas (superior) atau cerdas luar biasa (very superior). Disebut juga sebagai talented child, yakni anak bakat.

Minat siswa secara sederhana adalah kecendurungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian. Keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun