Mohon tunggu...
Tasya ayu Az zahra
Tasya ayu Az zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyingkap Realitas Pendidikan Inklusi: Strategi Identifikasi dan Asesmen ABK untuk Mewujudkan Pembelajaran yang Adil dan Berkualitas

5 Januari 2024   16:54 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:02 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sini, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang spesifik untuk anak dalam jangka pendek, contohnya dalam aspek membaca atau mengeja dalam pelajaran bahasa. Namun, tujuan tersebut tetap harus berkontribusi pada tujuan jangka panjang.

Asesmen ABK harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan inklusif, memastikan bahwa setiap aspek kebutuhan anak diperhatikan untuk memberikan dukungan yang paling efektif dan terfokus pada perkembangan dan pembelajaran mereka. Hasil dari asesmen membantu merancang Rencana Pendidikan Individual (RPI), yang menjadi panduan untuk menyelaraskan pendekatan pendidikan dengan kebutuhan khusus anak.

Menurut Amin dalam (Megaiswari et al., 2019) Program Pembelajaran Individual (PPI) adalah Sebuah program pembelajaran dirancang untuk memberikan dukungan yang sesuai dengan kemampuan peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus. Program ini dibuat dengan tujuan membantu peserta didik dalam mencapai potensi mereka, sesuai dengan tingkat kemampuan individu. PPI atau IEP (Individualized Education Program) merupakan komponen kunci yang mencerminkan prinsip inklusivitas dalam pendidikan, di mana anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengikuti proses belajar bersama dengan anak-anak reguler. Hal ini dikenal sebagai mainstreaming dalam konteks pendidikan, yang menandakan integrasi peserta didik berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan belajar yang umum (Frey, 2018). Program Pembelajaran Individual (PPI) bukan hanya sebuah instrumen pendukung, tetapi menciptakan lingkungan yang inklusif, mendukung keunikan setiap siswa, dan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama untuk berkembang

Strategi identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus dalam konteks pendidikan inklusif merupakan landasan penting untuk mewujudkan visi pendidikan yang adil dan berkualitas. Dengan memahami realitas ini, kita berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh, berkembang, dan meraih potensi maksimal mereka.

REFERENSI 

Allen, K. E., & Cowdery, G. E. (2000). The Exceptional Child: Inclusion in Early Childhood Education (4th ed.). Delmar Cengage Learning.

Frey, B. B. (2018). Individualized Education Program. In The SAGE Encyclopedia of Educational Research, Measurement, and Evaluation: Vol. III (pp. 41--49). SAGE Publications, Inc. https://doi.org/10.4135/9781506326139.n323

Ghozali, E. W. (2003). Deteksi Dini Aspek Sosial Psikologis Anak Balita. Dinas Kesehatan prop. Jawa Timur.

Hays, P. A. (2007). Addressing cultural complexities in practice. American Psychology Association.

Marnat, G. (2003). Handbook of psychological assesment ((4th ed.)). Wiley.

Megaiswari, M., Nurhastuti, N., Zulmiyetri, Z., & Kasiyati, K. (2019). Guidelines For The Individual Education Plan In Special Schools and Inclusive Elementary Schools. Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 19(2), 48. https://doi.org/10.24036/sb.0120

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun