Mohon tunggu...
Tasya Amelia Auranisa
Tasya Amelia Auranisa Mohon Tunggu... Insinyur - be an extraordinary is a must.

S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember NIM 191910501028

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan Pengenaan Tarif Cukai Guna Mengurangi Eksternalitas Negatif

21 Maret 2020   15:15 Diperbarui: 21 Maret 2020   15:32 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Eksternalitas yang juga biasanya disebut dengan efek samping dari tindakan ekonomi merupakan suatu pengaruh sampingan yang terjadi apabila seorang atau sebuah perusahaan membebankan biaya atau manfaat kepada orang lain di luar pasar yang sedang berlangsung.

Eksternalitas dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu, eksternalitas positif dimana efek yang ditimbulkan bersifat membangun. Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan rumah sakit,dll. Kemudian, eksternalitas negatif dimana efek dan beban yang dihasilkan menganggu dan mengancam. Sebagai contoh, penambangan yang terbuka, pembuangan limbah industri,obat obatan dan makanan yang membahayakan,dll. Eksternalitas negatif inilah yang seharusnya menjadi tanggungan intensif pemerintah, banyak intervensi yang harus dilakukan guna mengurangi dampak-dampak buruk yang dihasilkan.

Maka dari itu, paper ini akan lebih berfokus membahas tentang eksternalitas negatif yang seharusnya dapat dikurangi melalui kebijakan, aturan, dan regulasi dari pemerintah. Studi kasus yang diambil untuk paper ini adalah "Kebijakan Ekstensifikasi Tarif Cukai'. Pemerintah berharap bahwa dilaksanakan nya kebijakan ini agar konsumsi tetap terkendali sehingga tidak ditimbulkannya eksternalitas yang besar.

Hal ini juga disampaikan oleh Mentri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (19/02/2020) bahwa Kemenkeu akan berencana menggunakan tariff cukai terhadap minuman berpemanis dan kendaraan bermotor dengan emisi CO2. Rencana ini disambut baik dan diapresiasi karena dianggap bahwa minuman berpemanis dan emisi kendaraan tersebut membawa dampak negatif atau eksternalitas.

Perluasan penggunaan tarif cukai atau ekstensifikasi cukai pada produk-produk yang membutuhkan pengendalian konsumsi dinilai sebagai dalih dari pengurangan ekternalitas yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan masyarakat.

Tarif cukai yang dikenakan pada minuman berpemanis sebanding dengan komposisi dari produk tersebut, plastic yang dikunakan sebagai kemasan merupakan barang yang tidak dapat terurai di tanah, tentunya hal ini akan mengganggu struktur tanah, dan merupakan eksternalitas negative bagi lingkungan.

Selain itu, kandungan gula yag berlebih sampai melampaui batas tertentu bisa menyebabkan diabetes maupun obesitas, sehingga menyebabkan dampak negative bagi masa depan anak-anak muda dan bangsa.

Pengenaan tarif cukai itu sendiri seharusnya berfokus pada pengendalian konsumsi dari masyarakat sendiri, bukan pada penerimaan dan pemasokan nya untuk negara. Melihat sudah banyak nya negara yang menerapkan cukai untuk produk-produk yang perlu diperhatikan pengendaliannya.

Mengenai permasalahan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengenaan tarif cukai yang direncanakan oleh Kementrian Keuangan adalah suatu hal yang harus diapresiasi dan didukung oleh siapapun komponen yang terkait dengan pasar produk yang disebutkan. Pasalnya suatu kebijakan tersebut tidak mungkin dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada dukungan dari pihak pihak yang berwenang.

Penulis beranggapan bahwa solusi ini akan berdampak baik, melihat bahwa tidak sedikitnya eksternalitas yang ditimbulkan oleh produk produk yang seharusnya dapat dikendalikan di pasar ekonomi. Seharusnya dengan adanya kebijakan ini,sedikit demi sedikit eksternalitas akan berkurang di dalam kegiatan ekonomi.

 Melalui kebijakan ini produsen seperti dituntut mampu menciptakan produk yang ramah lingkungan ataukah mampu memperjual belikan produk makanan atau minuman yang layak dikonsumsi. Hal ini juga menjadi tantangan bagi rumah rumah produksi untuk bersaing di pasar dengan cara sehat dan mematuhi rules.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun