Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Merawat Mata Air demi Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Gizi

9 Agustus 2019   17:10 Diperbarui: 11 Agustus 2019   11:42 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata air Citarum dan Cisanti, hulu Sungai Citarum (Foto: KOMPAS.com/Putra Prima Perdana)

Setiap keluarga memiliki tempat penyimpanan padi di sisi dapur yang disebut goah. Karena lokasinya yang senantiasa terasapi, padi yang disimpan dalam goah dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Sedangkan lumbung padi bersama disebut Leuit. Konon, karena rancang bangun dan material konstruksinya yang alami, padi yang disimpan dalam Leuit bisa bertahan selama sewindu atau 8 tahun (Trubus.com).

Kolam ikan di Kampung Naga (Foto: Arumsekartaji.Wordpress.com)
Kolam ikan di Kampung Naga (Foto: Arumsekartaji.Wordpress.com)
Guna memenuhi kebutuhan lauk-pauk warga memelihara ikan nila, lele, atau bawal di kolam yang tersebar di sekitar kampung. Jika stok berlebih ikan dijual ke pasar atau pengepul. 

Pada waktu-waktu tertentu diadakan upacara adat Marak. Marak adalah tradisi menangkap ikan dengan cara membendung salah satu bagian sungai untuk membatasi air yang masuk. Setelah air sungai surut barulah ikan-ikan ditangkap (Kompas.com).

Penduduk Kampung Naga memetik sayur (foto: Antara)
Penduduk Kampung Naga memetik sayur (foto: Antara)
Masyarakat Sunda sangat gemar lalap dan sayur-sayuran. Tak heran jika warga Kampung Naga menanam sayur ataupun tumbuhan untuk lalap. Warga menanamnya disekitar rumah adat atau di hutan garapan.

Pisang adalah buah favorit di Kampung Naga. Konon terdapat banyak kultivar pisang ditanam di kampung ini. Saking banyaknya, wilayah ini merupakan salah satu pusat plasma nutfah pisang di Jawa Barat.

Itulah gambaran Kampung Naga yang mana masyarakatnya memilih untuk hidup bersama alam. Kearifan sanaga, dalam menjaga mata air dengan cara melestarikan hutan, "dibalas" alam dengan balasan yang setimpal.

Warga Kampung Naga tak hanya mampu mewujudkan ketahanan pangan tapi juga ketahanan gizi. Bahan makanan senantiasa tersedia sepanjang tahun dengan kualitas gizi yang terjaga (tasbul).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun