Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaknai Konsep Masjid Ramah Anak Secara Benar

20 Mei 2018   08:11 Diperbarui: 20 Mei 2018   08:57 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: English.sina.com

Tapi ada kalanya dijumpai segerombolan anak-anak yang sudah masuk kategori mumayyiz tapi tidak didampingi orang tua. Mereka juga tidak termasuk murid PAUD. Anak-anak ini umumnya berkumpul di shaf belakang dan sering membuat kegaduhan.

Dalam situasi seperti ini, jamaah bisa berperan menjadi orang tua pengganti. Masing-masing jamaah dewasa, terutama shaf paling belakang hendaknya mengajak satu anak untuk berada disisinya. 

Cara ini bertujuan untuk memecah anak-anak tersebut supaya tidak saling berdekatan. Dengan demikian anak-anak tidak bisa saling berinteraksi selama salat berlangsung.

Jadi penerapan konsep masjid ramah anak membutuhkan peran aktif orang tua, pengajar PAUD, dan jamaah. Jika tidak demikian maka akan banyak dijumpai kakek kakek lain yang marah besar selepas salat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun