Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menikmati Kegembiraan Pada Momen "Hari Makan Mie Sedunia"

4 Maret 2018   11:57 Diperbarui: 15 Maret 2018   16:19 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemah Keluarga Cibodas Berlatar Gunung Pangrango (Foto: Dokpri)

Masih dalam rangka momen hari kasih sayang dan libur panjang Imlek, pada tanggal 16 -18 Februari yang lalu komunitas kemah keluarga yang kami ikuti mengadakan big event kemah keluarga di Bukit Golf Cibodas - Cianjur. Lokasinya berada di kakai Gunung Gede bersebelahan dengan Kebun Raya Cibodas. Kawasan ini masih termasuk Taman Nasional Gede-Pangrango (TNGP). Di tempat inilah untuk pertama kalinya kami mengikuti kegiatan kemah keluarga bersama keluarga lainnya.

Bagi kami saat berkemah adalah momen yang seru dan menyenangkan. Ada sensasi tersendiri yang kami dapatkan dengan berkemah di alam terbuka. Sebuah sensasi kegembiraan dan suasana kehangatan keluarga yang khas yang tidak bisa didapatkan jika kami menghabiskan liburan diperkotaan dengan menginap di hotel.

Suasana kegembiraan sudah dimulai sejak kami mempersiapkan perbekalan. Kami berempat meluangkan waktu khusus untuk membeli perbekalan di supermarket. Masing-masing dari kami sudah merencanakan untuk membeli makanan dan minuman yang kami sukai sebagai bekal saat berkemah. Dan di antara perbekalan yang kami beli, ada satu perbekalan yang tidak pernah kami lewatkan: MIE INSTAN.

Ya, mie instan selalu menjadi menu favorit kami saat berkemah. Mungkin tidak hanya kami, keluarga yang lain pun sepertinya melakukan hal yang sama. Oleh karenanya secara hiperbolis kami menyebut momen berkemah sebagai momen Hari Makan Mie Sedunia. Pada momen ini hampir setiap hari kami menikmati hangat dan gurihnya mie instan dicampur telor, sosis, atau bakso. Satu hal yang biasanya kami lakukan hanya seminggu sekali jika berada di rumah akibat aturan ketat "Sang Permaisuri".

Satu perbekalan teramat penting yang tidak mungkin dilewatkan tentunya perlengkapan memasak. Tanpanya kita bisa mati gaya dan sengsara saat berkemah. Seperangkat alat memasak yang kami bawa terdiri dari kompor gas portable berikut tabung gasnya dan juga nesting - panci khusus kemping. 


Untuk kebutuhan memasak saat berkemah kini telah hadir Bright Gas Can, tabung gas portable produk dari Pertamina. Kehadiran Bright Gas Can jelas memberi alternatif bagi camping lover dalam memilih tabung gas portable untuk ceriakan kehangatan keluarga saat berkemah bersama keluarga.

Keseruan berikutnya adalah saat tiba dilokasi dan mendirikan tenda bersama. Aktivitas ini adalah salah satu momen yang kami sukai. Karena semuanya terlibat dan saling tolong menolong. Keluarga lain yang tendanya sudah berdiri kerap membantu jika ada keluarga yang sedang mendirikan tenda. Terlebih jika keluarga tersebut membawa anak kecil. 

Selesai medirikan tenda kami beristirahat sambil menikmati makanan ringan dan menunggu waktu makan siang tiba. Anak kami yang perempuan memanfaatkan momen ini dengan membaca novel sambil sesekali meladeni obrolan kakaknya. Disela istirahat saya memeriksa dan merapikan tenda, flysheet dan memperkuat pasak supaya kokoh. Sementara istri saya mempersiapkan menu favorit kami yakni mie instan ditambah bakso urat. Penyajiannya yang praktis menjadi alasan untuk menjadikan mie instan sebagai menu makan siang di hari pertama.

Karena bertepatan dengan hari Jumat, selesai menyantap mie dan bersantai sejenak kami yang laki-laki bersiap-siap untuk sholat Jumat di tenda pleton yang sudah disiapkan panitia.

Santai di teras tenda (foto: Dokpri)
Santai di teras tenda (foto: Dokpri)
Bermain UNO di tenda adalah salah satu cara kami mengisi waktu dan menikmati kebersamaan. Permainan ini sebenarnya permainan lama, tapi saya baru mengenalnya belum lama ini. Anak-anaklah yang memperkenalkan. Keseruan dan canda tawa muncul di saat saya mengeluarkan trik nakal khas generasi jaman old kala main gaple atau main remi. Misalnya menjatuhkan satu kartu seolah-olah tidak sengaja padahal kartu tersebut memang diniatkan untuk diturunkan agar pemain berikutnya mati langkah. Jika sudah begitu, tawa kami pun pecah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun