Mohon tunggu...
Taslim Buldani
Taslim Buldani Mohon Tunggu... Administrasi - Pustakawan di Hiswara Bunjamin Tandjung

Riang Gembira Penuh Suka Cita

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Buktikan Bakti dan Cintamu dengan Kerokan

20 November 2017   18:36 Diperbarui: 6 Februari 2018   15:52 3560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BALSEM LANG, Minyak Kayu Putih Cap Lang, dan Tanduk Kerbau (Koleksi Pribadi)

Dari kaca mata antropologi, tradisi kerokan dipandang sebagai metode penyembuhan holistik yakni berusaha mengembalikan keseimbangan "jagad gedhe" (makrokosmos) maupun "jagad cilik" (mikrokosmos). Artinya, manusia berusaha memperbaiki relasi sosial, baik dengan sesama, lingkungan maupun Tuhan. Demikian pendapat antropolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Atik Triratnawati. (Kompas.com, 20/10/2010).

Ketidak seimbangan antara “jagad Gedhe” dan “jagad cilik” ini yang mengakibatkan individu sakit. Pada kondisi sakit, individu tidak bisa merawat diri sehingga dia membutuhkan individu lain. Kerokan mendorong terjalinnya kedekatan antar individu dengan semangat saling tolong-menolong. Saat ini kita memberikan pertolongan, dikemudian hari bisa terjadi sebaliknya, kita membutuhkan pertolongan orang lain.

Melalui kerokan akan terjalin kedekatan hubungan antar individu dengan berbagai latar belakang hubungan sosial. Hubungan antar teman di kantor, antar tetangga, antar orang tua dan anak, atau antar suami dan istri.

Beberapa waktu lalu saya merasakan badan saya tidak enak karena masuk angin. Alhasil asma saya sering kambuh. Biasanya saya pergi ke klinik pijat refleksi langganan untuk minta dikerok jika merasa tidak enak badan. Tapi hari itu istri saya menawarkan diri untuk mengerok "Sini Mama aja yang ngerok," begitu katanya. Tentu saya merasa senang dan tidak mungkin menolaknya, karena mengerok suami itu pahala besar buat dia. Meski tak semahir terapis di klinik pijat refleksi, alkhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan. Badanpun kembali segar. Terima kasihku untukmu duhai istriku.

Kerokan sebagai tanda bakti dan cinta (dokumen pribadi)
Kerokan sebagai tanda bakti dan cinta (dokumen pribadi)
Pedoman Kerokan dan Larangannya

Metode kerokan itu mudah dan murah. Kita hanya membutuhkan minyak kelapa sebagai pelicin dan alat kerokan saja. Sebagai alatnya masyarakat biasa menggunakan uang logam jaman dulu, sendok porselen, batu giok, tanduk kerbau dan peralatan lain yang dirancang khusus untuk kerokan.


Sebagai pengganti minyak kelapa kita bisa menggunakan BALSEM LANG. BALSEM LANG adalah balsam pereda rasa sakit yang terbuat dari campuran bahan-bahan alami bermutu tinggi. Dapat digunakan sebagai balsam aroma terapi dan obat luar multi fungsi. BALSEM LANG memiliki beberapa keunggulan antara lain : lebih tidak lengket, aromanya yang menenangkan, membantu meringankan sakit dan nyeri termasuk pusing, masuk angin, pegal-pegal, nyeri sendi, salah urat, keseleo, sesak napas, mabuk perjalanan, dan gatal-gatal karena gigitan serangga.

Setidaknya ada 3 (tiga) alasan utama kerokan dengan BALSEM LANG yakni lebih tidak lengket, lebih hangat, dan aromanya yang menenangkan.

BALSEM LANG Sahabat Kerokan
BALSEM LANG Sahabat Kerokan
Persiapan

Berikut adalah persiapan yang bisa dilakukan sebelum kerokan

  • Siapkan BALSEM LANG dan alat kerokan. Saya biasanya menggunakan tanduk kerbau yang memang dirancang untuk kerokan (Lihat Gambar).
  • Pastikan suhu ruangan adalah suhu kamar (tidak terlalu dingin)
  • Jika diruangan terdapat kipas angin yang beroperasi, pastikan arah hembusan angin tidak langsung mengenai Si Sakit.
  • Lakukan pemijatan ringan di area leher, pundak dan punggung agar lebih nyaman dan rilex. Gunakan BALSEM LANG untuk melicinkan bagian-bagian tersebut agar memudahkan pemijatan dan proses pengerokan nantinya.

BALSEM LANG, Minyak Kayu Putih Cap Lang, dan Tanduk Kerbau (Koleksi Pribadi)
BALSEM LANG, Minyak Kayu Putih Cap Lang, dan Tanduk Kerbau (Koleksi Pribadi)
Proses Pengerokan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun