[caption caption="Ilustrasi : beritabekasi.co"][/caption]Tahukah anda, lawan kata dari “sukses” sebenarnya bukan “gagal”?
Lalu apa lawan kata “sukses” itu?
Lawan kata dari “sukses” adalah “kehilangan arah”.
Mengapa banyak networker yang sudah bekerja keras menjalankan bisnisnya selama 3 – 5 tahun, tapi belum juga sukses?
Penyebab utama kegagalan di bisnis jaringan adalah karena kehilangan/salah arah. Salah arah yang saya maksud adalah salah memilih kendaraan bisnis untuk mencapai tujuan mereka.
Ya, jika anda salah atau kehilangan arah di bisnis jaringan anda, sekeras apapun usaha yang anda lakukan, pada akhirnya anda akan gagal.
Kecepatan tidak berarti apa-apa jika anda “salah arah”. Yang pertama dan terpenting adalah anda memiliki arah yang tepat di bisnis anda. Jika arah anda sudah tepat, tak masalah jika anda ingin membercepat langkah anda.
Jadi, pastikan arah bisnis anda sudah tepat, baru anda percepat langkahnya, maka anda akan lebih cepat mendapatkan hasil dari bisnis anda.
Di bawah ini akan saya ceritakan pengalaman saya sendiri, karena salah arah, hasil yang saya dapatkan di bisnis MLM sebelumnya tidak optimal.
Peran Penting Bonus Plan dan Kualitas Produk
Beberapa tahun yang lalu dengan optimisme tinggi, saya memutuskan join di sebuah perusahaan MLM besar dan ternama dengan produk yang unik dan berkualitas serta didukung Support system yang sudah teruji dan terbukti mencetak banyak top leader.
Saat saya join, perusahaan MLM ini sudah 4 tahun masuk ke Indonesia dan sedang berada di puncak kejayaannya, seakan-akan tak akan tergoyahkan untuk jangka waktu lama.
Namun, apa yang terjadi dua tahum kemudian?
MLM besar ini mulai goyah! Satu persatu, top leadernya mulai mundur teratur. Isuenya, mereka pindah ke perusahaan MLM lain yang bonus plan-nya lebih menguntungkan dan lebih mudah dicapai para membernya. Tentu saja mereka hengkang dengan membawa sebagian besar jaringannya.
Meski ada masalah di tubuh MLM ini, management dan beberapa orang top leader yang masih bertahan mencoba menutup rapat informasi tentang masalah tersebut. Namun akhirnya terkuak juga informasinya.
Salah satu penyebab hengkangnya para top leader dari MLM ini adalah karena bonus plan yang dianggap memberatkan member. Salah satu contohnya, untuk mendapatkan reward mobil mewah, seorang top leader harus memenuhi beberapa syarat yang sangat ketat. Jika satu syarat saja tidak terpenuhi, maka bonus mobil mewah itu tak akan diberikan.
Bonus besar yang selalu digembar-gemborkan di setiap pertemuan dan seminar, kenyataanya tidak sebesar itu malah terbilang kecil. Leader menengahpun mulai mengeluh dan goyah.
Apa inti dari cerita di atas?
Tentang “Bonus Plan!”
Bonus Plan yang memberatkan member, pada akhirnya akan menjadi penghambat setiap member untuk meraih sukses dan ujung-ujungnya mereka akan meninggalkannya dan mencari MLM lain yang bonus plannya lebih adil,menguntungkan member dan tak sulit dicapai.
Jika anda ditawari peluang bisnis MLM, perhatikan bonus plannya. Jika Bonus plannya tidak adil, memberatkan member dan sulit dicapai, sekeras apa pun anda bekerja membangun jaringan dan aset, hasilnya tak akan optimal seperti yang anda harapan. Pada akhirnya anda hanya bisa mengandalkan keuntungan dari penjualan produk.
Perhatikan empat syarat ini jika anda memutuskan untuk terjun di bisnis jaringan :
- Perusahaan global yang sudah lama berdiri lama, kuat dan teruji.
- Bonus Plan yang terbukti adil dan menguntungkan member
- Kualitas produk sudah teruji dan terbukti
- Support system yang teruji dan terbukti mencetak banyak leader
Sekali lagi, jangan percaya tulisan saya atau kalimat promosi saya, leader MLM, sponsor, mentor atau siapapun. Gali dan cari informasi tentang perusahaan MLM yang ditawarkan sebanyak, selengkap dan seakurat mungkin.
[caption caption="Foto ilustrasi : pusatgratis.com"]
Bandingkan dengan perusahaan MLM lain, baik perusahaan, kualitas produk maupun bonus plannya. Setelah anda teliti dengan seksama, baru anda putuskan apakah akan join atau tidak di bisnisnya.
Keputusan sepenuhnya ada di tangan anda! Akan seperti apa anda 10 tahun dari sekarang, tergantung keputusan yang anda ambil saat ini.
Hati-hati dan teliti sebelum membeli/mengambil keputusan memang bagus, tapi jangan terjebak dengan terlalu banyak mikir dan pertimbangan yang malah menghalangi anda untuk segera bertindak.
Jadi rumusnya:
Hati-hati dan teliti - pikirkan dan pertimbangkan - ambil keputusan - segera ACTION.
Setelah action baru evaluasi dan berpikir lagi untuk meraih yang terbaik.
