Mohon tunggu...
Tarmidinsyah Abubakar
Tarmidinsyah Abubakar Mohon Tunggu... Politisi - Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"PAN Reformasi": Partai Baru, Harapan Baru?

14 September 2020   16:04 Diperbarui: 15 September 2020   10:11 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilih melihat kandidat yang akan dipilih dari surat suara. (Foto: KOMPAS.COM/ RAJA UMAR)

Kedua, Publik mengetahui bahwa perjuangan politik itu belum berhenti dan sebahagian besar masyarakat mengatahui bahwa reformasi Indonesia masih setengah jalan dan pengawalan itu menjadi lemah tanpa suara dan pemikiran Amien Rais.

Ketiga, Pemikiran Oposisi dan kritik Prof. Amien Rais selama pemerintahan SBY maupun Jokowi menjadi inspirasi untuk perbandingan dalam bernegara. Opsi ini masih menjadi harapan yang tidak perlu dibayar untuk memberi dukungan kepadanya.

Keempat, Ketegasan sikap dalam mengarahkan kepemimpinan PAN tanpa memandang kedekatan persahabatan dan keluarga tetapi mengutamakan kepentingan masyarakat dan perbaikan dalam kehidupan bernegara.

Sikap ini bisa dilihat bahwa Prof. Amien Rais tidak segan-segan menyuarakan sikapnya atas nama konsep, strategy dan programnya. Perhatikanlah betapa sikap politik pada orang-orang yang sebatas melahirkan konspirasi dan pertimbangan pergaulan dan keluarga maka banyak pemimpin politik yang merubah haluan politiknya.

Kelima, Begitu banyak kader PAN, bahkan melebihi jumlah kader yang aktif di partai sekerang ini, khususnya mereka yang memiliki wawasan dalam politik berkaitan dengan penempatan hak-hak politik kader dan warga negara justru lebih banyak berada diluar partai dan tidak bersetuju dengan sistem politik yang dijalankan oleh kepemimpinan PAN sekarang.

Atas dasar pertimbangan pada faktor-faktor tersebut di atas maka PAN Reformasi melebihi kelayakan untuk pendiriannya. Masyarakat meyakini bahwa semua pihak masih dalam minat untuk mengadakan suatu perubahan bahkan pemerintah sendiri dalam hal ini membutuhkan solusi-solusi yang lebih besar untuk merubah bangsa ini untuk kehidupan warga negara yang lebih baik.

Dengan daya ungkit yang begitu besar maka PAN Reformasi berpeluang menjadi partai politik baru yang membuka harapan untuk menerangkan kehidupan rakyat Indonesia dalam politik. Apalagi kader-kader yang keluar dari PAN dan tokoh masyarakat dalam politik saat ini telah banyak yang tercerahkan dengan perubahan yang dimulai sejak tahun 1998.

Hal ini menjadi semakin positif dibanding pendirian PAN dimasa lalu itu yang masih sedikit para kader yang memiliki pengetahuan politik demokratis.

Berikutnya hanya diperlukan sikap tegas untuk memdeklarasikannya, hal ini hanya butuh ketegasan lanjutan setelah Hanafi Rais mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI yang terpilih dari partai PAN.

Pengunduran diri inilah salah satu sikap yang tidak main-main dalam politik. Sedikit politisi yang berani melakukannya dan idealnya masyarakat Indonesia mampu memahami sebagai suatu ketegasan dalam sikap politik.

***
Sekian

dok. pribadi
dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun