Oleh : Goodfathers Aceh
Saya tidak menulis ini karena benci. Saya menulis ini karena cinta. Cinta pada rakyat yang ingin merubah nasibnya, cinta pada cita-cita reformasi, cinta pada demokrasi yang hari ini diperkosa oleh mereka yang dulu mengaku pejuangnya.
Saya tahu isi dapur PAN. Saya pernah di dalam. Saya menyaksikan sendiri bagaimana idealisme dikorbankan demi jabatan, bagaimana suara rakyat dijadikan alat dagang politik. PAN hari ini bukan lagi Partai Amanat Nasional. PAN telah menjelma jadi Partai Ambisius Narsistik partai yang melacurkan demokrasi demi kursi.
Dulu Bawa Panji Reformasi, Kini Menjualnya di Pasar Kekuasaan
PAN berdiri di atas semangat perubahan pasca-Orde Baru. Tapi tidak lama setelah itu, yang berubah perlahan-lahan yang terlihat berubah hanya tinggal benderanya, bukan mentalitas penguasa di dalamnya. Mereka bicara demokrasi, tapi mematikan kader kritis.
Mereka bicara rakyat, tapi hidup dari hasil menjual penderitaan rakyat. Kondisi politik kembali ke jaman jahiliah rata-rata pimpinan partai membawa bangsa ini ke sistem sentralistik sebagaimana sistem orde baru yang dilawannya.
📘 Buku Baru: REFORMASI GELOMBANG KEDUA
Aceh Thinks Revolution – Suara Aceh untuk Indonesia yang Adil
✍️ Oleh Tarmidinsyah Abubakar
---
📖 Tentang Buku
Buku ini bukan sekadar ajakan, tapi seruan pemikiran dari Aceh untuk Indonesia yang adil. Isinya membedah sistem dengan ketajaman logika, tapi tetap damai dalam solusi. Dari MoU Helsinki sampai jalan kultural masa depan.