Dahulu saat manusia belum ada, hewan yang berkuasa di Bumi. Mereka bebas melakukan sesuatu apapun tanpa adanya gangguan dari manusia. Mereka sering juga melakukan sayembara. Baik untuk medapatkan pasangan, makanan, atau untuk menunjukkan siapa yang terkuat dan berkuasa dalam suatu komunitas tertentu.
Pada suatu hari diadakanlah sayembara untuk menentukan siapa hewan yang mampu berlari paling kencang di darat. Beberapa jenis hewan yang merasa memiliki kemampuan untuk berlari kencang antusias untuk mengikuti lomba tersebut. Beberapa diantaranya adalah Citah dan Antelop. Kedua hawan ini memang terkenal memiliki kecepatan yang sangat baik dan seimbang dalam berlari.
Hari itu pun tiba. Hari dimana lomba lari antar hewan dimulai. Semua peserta telah bersiap-siap untuk mengikuti lomba. Banyak juga penonton yang hadir untuk menyaksikan lomba yang juga dijadikan penentuan siapa hewan paling cepat di darat.
Lomba pun dimulai. Para peserta berlari sekencang-kencangnya untuk berebut sampai ke garis finish lebih dulu. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, Citah dan Antelop memimpin jauh didepan. Seluruh penonton pun menariakkan nama mereka untuk memberi semangat kepada keduanya.
Pertarungan sengit terjadi antara kedua hewan ini. Mereka terus bergantian memimpin. Namun sayang, karena terlalu fokus ke garis finish tanpa memperhatikan medan yang dilewati, Antelop terjatuh. Seluruh penonton pun menyayangkan hal tersebut. Dan sudah dipastikan Citah akan memenangkan lomba ini. Namun apa yang dilakukan Citah? Ia justru menghentikan langkahnya dan berbalik menuju ke sang Antelop untuk membantunya berdiri. Sorak sorai haru penonton pun menggema.
Tidak ada pemenang hari itu karena seketika itu pertandingan dihentikan dan tidak ada yang sampi ke garis finish. Namun juri dan penonton sudah memutuskan bahwa yang menjadi juara pada hari itu adalah Citah karena perbuatan heroiknya. Hingga saat itu Citah dinobatkan menjadi hewan tercepat di darat.