Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sang Guru yang Buta Huruf

25 Juni 2021   06:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   05:50 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seisi kota madinah tengah dirundung duka, setelah sang Rasul wafat. Sahabat karib yang bergelar As Shidiq itu menyusuri lembar kehidupan agung Baginda saw. Tak jarang ia bertanya kepada putrinya ummul mu'minin Aisyah ra. amalan apa saja yg biasa rasulullah saw yg belum ia kerjakan.
Seperti hari itu, kerinduannya membuncah pada sang nabi. Bersama Umar ra ia pun menunaikan salah satu kebiasaan Nabi. Berkunjung ke rumah Ummu aiman ra. Sebagaimana dikisahkan oleh Annas ra dalam hadis riwayat muslim. Setibanya dikediaman ibu asuh Rasulullah saw tersebut mereka menjumpai sang ibu tengah tersedu berderai airmatanya. "Mengapa engkau menangis wahai Ummu aiman, bukankah engau tahu ketentuan Allah atas RasulNya pasti baik?"
Tanya Abu Bakar.
" bukan karena hal tersebut (wafatnya Rasulullah SAW) yg membuat aku menangis. Aku tahu ketentuan/karunia Allah terhadap rasulNya adalah yg terbaik. Aku menangis karena wahyu terhenti setelah wafatnya Rasulullah SAW."
Mendengar perkataan ummu aiman, menangislah dua orang sahabat yg dijamin syurga tersebut.
Dari sepenggal kisah tersebut, kita jumpai betapa cintanya para sahabat akan ilmu. Mereka terguncang karena wahyu yg menjadi sumber ilmu saat itu terhenti dengan wafatnya sang Nabi. Siapakah sang guru yang membuat kaum yang semula ummi nan jahiliyah ini, haus dan dahaga akan ilmu?.
Guru seperti apa yang membuat dasyat kecintaan itu, hingga satu per satu para pemabuk dan pemakan bangkai itu merekonstruksi ulang arah hidup mereka. Menjadi para pencinta ilmu menjadi pembelajar Rabbani.
Dialah sang guru yang buta huruf, nabi akhir zaman baginda Rasulullah saw.
Para ulama menjelaskan setidaknya ada tiga hal metode pengajaran yg diajarkan oleh nabi kepada para sahabat2Nya, sebagaimana yg tercantum dalam Ali Imran ayat 164:
"karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata".

Dari ayat tersebut dapat diambil tiga pokok tarbiyah atau Pendidikan ala Rasulullah SAW :
1. Tilawah (membacakan ayat2 Allah)
2. Tazkiyah (membersihkan jiwa)
3. Ta'lim (mengajarkan Al kitab/Al Quran dan Hikmah

Bersambung.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun