Mohon tunggu...
Taoumi Hiseki
Taoumi Hiseki Mohon Tunggu... Sekretaris - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Robot Perawat Era Society 5.0

27 Mei 2019   12:24 Diperbarui: 27 Mei 2019   17:00 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Isu jumlah lansia di Jepang akan lebih banyak daripada negara lain. Karna itulah perawatan layanan kesehatan diperlukan untuk mendukung mereka agar memiliki usia lebih panjang. Selain dengan menghubungkan dan berbagi data medis yang kini tersebar di berbagai rumah sakit serta memberikan perawatan medis yang efektif berdasarkan data. Solusi perawatan medis jarak jauh memungkinkan orang lanjut usia tidak lagi harus sering mengunjungi rumah sakit, juga dapat mengukur dan mengelola data kesehatan seperti detak jantung saat di rumah, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan memperpanjang harapan hidup sehat orang.

Jepang mendahului negara lain untuk membawa rakyatnya memasuki era super smart society dimana digitalisasi memasuki segala aspek kehidupan manusia salah satunya dalam layanan kesehatan yang mengadopsi teknologi baru seperti kecerdasan buatan dan robotik dengan mulai menjajaki penggunaan robot di panti manula untuk mengurangi beban tenaga kerja dan juga biaya perawatan serta untuk mendukung fasilitas perawatan masyarakat.

Robot adalah perpanjangan tagan manusia yang dibuat untuk membantu meringankan tugas manusia dalam berbagai bidang kehidupan manusia salah satunya dalam bidang layanan kesehatan di industri medis. Tujuan penggunaan robot dalam industri medis antara lain untuk meningkatkan jumlah produksi, kestabilan dan meningkatkan kualitas produk, peningkatan dalam manajemen produksi, lingkungan kerja yang manusiawi, dan penghematan sumber daya.

Sebuah robot dalam dunia kesehatan saat ini juga mampu untuk memberikan berbagai macam tindakan seperti pembedahan dan intervensional dalam operasi, pengganti kekurangan ataupun melengkapi fungsi tubuh yang hilang, penyembuhan dan rehabilitasi, terapi behavioral, serta pemenuhan kebutuhan perseorangan dalam populasi khusus dan promosi kesehatan.

Robot perawat atau robot nurse saat ini telah berkembang pesat sampai tahap dapat berinteraksi dengan manusia seperti lansia dan pasien kelumpuhan dengan menggunakan special setting yang didesain aman untuk digunakan dan harga yang terjangkau yang dilengkapi alat sensor agar dapat membdakan user mereka dan melakukan tugas yang diberikan tanpa kesalahan. Robot nurse ini sekarang juga tidak hanya dikembangkan untuk membantu pasien melalui kontak fisik (contact assistive robotics) dan menghibur saja (social interactive robotics) namun juga robot ynag berfokus untuk membantu manusia dalam berinteraksi sosial (socially assistive robotics).

Jepang memilih menggunakan robot untuk menggantikan peran perawat dalam mengurus lansia karna Jepang membutuhkan tenaga lebih agar terhindar dari tingkat kelahiran rendah dan harapan hidup tinggi sehingga diciptakanlah RIBA (robot for interactive body assistance) dan HIRO (human assist robot) untuk membantu manajemen asuhan keperawatan di nursing home. Namun awal mula penciptaan robot perawat tidak langsung menyerupai manusia tapi bentuk hewan sebagai teman setia untuk mengurangi rasa kesepian dan depresi yang dialami oleh para lansia seperti PARO (robot binatang laut) dan TAMA (robot kucing) yang kemudian dikembangkan lagi bentuk robot perawat yang lebih variaif dalam bentuknya maupun fingsinya.

Secara garis besar terdapat tiga model dan fungsi robot perawat. Pertama,Assistive Robotic (AR) yang fungsinya membantu orang dengan keterbatasan fisik melalui interaksi fisik, contohnya wheelchair robot, robot companion, manipulation arms, dan robot edukasi yang biasanya digunakan di lingkungan sekolah, rumah, maupun hospital.

Kedua, Socially Interactive Robotics (SIR) dengan fungsi memiliki pola interaksi melalui suara dan gesture yang digunakan dan bertujuan untuk mengembangkan interaksi yang dekat dan efektif. Ketiga, Socially Assistive Robotics (SAR) yang merupakan gabungan dari AR dan SIR yang berfungsi sebagai bantuan interaksi sosial dengan tujuan mencapai progress yang terukur pada masa penyembuhan, rehabilitasi, serta pembelajaran.

Permasalahan robot perawat pada society 5.0 ini memberikan dampak yang besar dalam dunia keperawatan apabila penggunaan robot menggeser fungsi perawat yang membuat lapangan kerja semakin sempit dan membuat tenaga kerja perawat menjadi murah dan turunnya penghasilan yang diterima. Untuk itu seharusnya penggunaan robot dibatasi dan tidak memberikan asuhan keperawatan secara utuh serta lebih memerhatikan kelemahan yang dimiliki seperti biaya awal yang besar dan kekeliruan sensor digital saat bekerja, karna bagaimana pun juga SDM masih dibutuhkan karna robot hanyalah alat bantu semata yang tidak sepintar manusia.

Daftar Pustaka

Rukmi, D. K. (2010). Robot Nurse. Universitas Indonesia.

Siswanto. (2012). Robot Untuk Industri. Universitas Diponegoro.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun