Â
Ukuran dan bahan
Pintu masuk ruang utama berada di sebelah timur melalui tujuh buah anak tangga. Pintu memiliki dua buah daun pintu. Ruang utama ditopang delapan tiang penyangga dan sebuah tonggak macu di tengah. Konon ceritanya, bahan kayu tonggak tersebut diangkut dari Batang Anai pada masa itu belum ada kendaraan pengangkut. Tonggak macu berukuran lebih besar dari tiang-tiang lainnya dengan diameter 1,5 m dan tinggi 15 meter, berbahan kayu dilapisi beton. Dinding terbuat dari kayu papan ukir khas tradisional Minangkabau di bagian luar, sedangkan bagian dalam ditambah lapisan papan polos (baru). Lantai mesjid dari papan kayu. Surau ini di topang oleh 25 buah tiang, Tiang dari kayu berjumlah delapan buah dengan garis lingkar rata-rata 110-130 cm dan sebuah tiang sebagai tonggak macu berada ditengah-tengah. Tonggak macu dahulu terbuat dari kayu, karena kropos diganti dengan beton pada bagoan bawah (sampai plafon). Tiang bagian bawah (beton) berbentuk segi empat (150 x 142 cm) dan bentuk bulat diatasnya (keliling 330 cm). Kemudian di atasnya berbentuk segi delapan dan bentuk bulat lagi sampai plafon, pada bagian atas tiang macu terdapat hiasan berbentuk di kelopak bunga matahari.
Jendela
sekeliling dinding terdapat 13 buah jendela, masing-masing jendela terdiri dari dua lapis, pada bagian dalam terdapat 8 buah lobang angin. Jendela bagian luar terbuat dari kavu dan penuh dengan ukiran berwarna warni, daun jendela sebanyak dua buah. Sedangkan pada bagian dalam juga terdapat dua daun jendela berkaca. Jendela kaca dengan dua daun di ruang utama terdapat mihrab yang menjorok keluar dari ruang utama. Dinding papan berukir dan bagian dalamnya dilapisi papan polos (baru). Jendela seperti di ruang utama berjumlah dua buah terdapat di sisi utara dan selatan. Model jendela seperti ini biasanya dijumpai pada bangunan rumah diberbagai daerah Minangkabau. Biasanya pada pagi hari jendela bagian luar dibuka, maka jendela kaca bagian dalam ditutup, pada sore hari menjelang magrib jendela. Bagian luar ditutup. Pemakaian dua daun jendela merupakan pengaman bagi keluarga seisi rumah, dimana apabila jendela bagian luar dibuka, maka jendela bagian dalam berfungsi sebagai pengaman. Sinar terang melalui kaca
Serambi
Di bagian timur terdapat bangunan serambi yang menjorok keluar seperti pada bagian mihrab. Bangunan serambi berupa ruangan tertutup tanpa jendela dan atapnya berbentuk gonjong. Saat ini ruangan serambi di mamfaatkan. Sebagai ruangan kantor pengurus mesjid menyekatnya dari dan membuat masuk di sebelal ruang utama).
Tabuah (bedug)
Tabuah (bedug) mesjid terbuat dari pohon kelapa diletakkan dalam bangunan tersendiri berbentuk panggung. Seperti bangunan rangkiang (bangunan tempat menyimpan padi). Terletak di bagian depan mesjid sebelah utara (utara serambi). Bangunan terbuat dari kayu, dinding papan berukir. Bergonjong empat pintu masuk terdapat di sebelah timur.
Tempat Wudhu