Dr Mimi Guarneri dalam bukunya "The Heart Speaks" menyebutkan bahwa: pasien berharap dokter menggunakan seluruh kemampuannya, serta rasa kemanusiaannya untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi pasien, lalu menyimpulkannya menjadi sebuah diagnosa.
Diagnosa adalah penentuan jenis penyakit berdasarkan tanda dan gejala dengan menggunakan cara dan alat seperti laboratorium, foto, dan klinik;
Diagnosa penyakit merupakan hasil dari suatu upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang seksama mengenai gejala-gejalanya/symptons. (Thorndike dan Hagen dalam Suherman (2011),
Untuk menegakkan diagnosa, ada pekem dalam ilmu kedokteran yang sudah turun menurun entah beberapa abad yang lalu, yang diurutkan mulai dari :
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
- Penentuan dignosa / diferensial diagnose
- Terapi
Untuk anamnesa bisa dilihat pada laman berikut.
Pemeriksaan Fisik -Â Physical Examination
Adalah proses pemeriksaan tubuh pasien dengan atau tanpa alat, Â untuk tujuan mendapatkan informasi/data yang menggambarkan kondisi pasien sesungguhnya, untuk menentukan ada atau tidaknya masalah fisik meliputi empat prinsip kardinal yaitu :
- Inspeksi: melihat, mengamati keadaan pasien secara garis besar yang dilakukan secara sistemik. Misalnya cara jalan, dll.
- Palpasi/perabaan, dengan cara meraba panas badan, meraba adanya rasa nyeri, meraba adanya pembengkakan, dll.
- Perkusi (ketukan), dengan cara mengetuk pada bagian tubuh yang sedang diperiksa untuk membandingkan kiri dan kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan suara.
- Auskultasi (mendengarkan suara yang dihasilkan oleh bagian tubuh :rongga dada dan rongga perut, dengan menggunakan alat stetoskop.
Kadang ada tambahan dengan pemeriksaan kelima yaitu smelling (membaui).
Pemeriksaan fisik dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai dengan kaki. (head to toe)
Namun untuk menjaga privasi pasien, maka pemeriksaan fisik bisa dilakukan secara proper expose, yaitu hanya memeriksa bagian yang tertentu saja yang akan diperiksa, tanpa memeriksa bagian lainnya. terutama bagian tubuh yang sangat sensitive.
Pemeriksaan fisik dilakukan sejak manusia dilahirkan, sampai manusia dinyatakan meninggal.