Sukoharjo (22/01/2023) --- Merupakan rahasia umum bahwa saat ini stunting adalah salah satu topik hangat yang sedang digembor-gemborkan. Pemerintah Indonesia juga menyebarkan isu kesehatan tersebut agar masyarakat melek dan awas dengan harapan angka kasus penderita stunting menurun. Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo sendiri sudah waspada terkait hal ini dan melakukan berbagai upaya untuk mencegah kasus stunting semakin naik dari tahun ke tahun, salah satunya dengan program DAHSAT atau Dapur Sehat Atasi Stunting.
Terinspirasi dari program ini, seorang mahasiswi jurusan Sastra Jepang Universitas Diponegoro yang mengikuti KKN di Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo bernama Tammariska Okvadara Aditi melakukan sebuah inovasi dan akulturasi budaya guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan makanan sehat pada anak sejak usia dini agar terhindar dari stunting dengan bekal makanan atau bento unik dan kreatif.
Melalui program kerja yang berjudul "Pendampingan Pembuatan Bento atau Bekal Makanan ala Jepang sebagai Upaya Pencegahan Stunting", mahasiswi UNDIP tersebut mendampingi ibu-ibu membuat bento usai melakukan kegiatan senam pagi di hari Minggu (22/01/2023). Kegiatan senam dimulai dari pukul 07.30 hingga pukul 08.30 dan dilanjut dengan pelaksanaan proker hingga pukul 10.00. Pelaksanaan proker berjalan dengan lancar mulai dari pemberian contoh cara membuat, mendampingi para ibu eksekusi bahan-bahan yang telah tersedia, dan ditutup dengan dokumentasi.
  Â
Selain pendampingan praktik pembuatan bento sederhana, juga diberikan sebuah infografis apa saja yang disajikan dalam sebuah bekal makanan sehingga bekal tersebut memenuhi asupan gizi yang diperlukan oleh anak dalam masa pertumbuhannya. Infografis tersebut diharapkan mampu memberikan edukasi bagi ibu-ibu agar lebih sadar pentingnya bekal makanan sehat untuk anak.
