Mohon tunggu...
Tazkia Kamila
Tazkia Kamila Mohon Tunggu... Penulis - Tami

Tazkia Kamila - XI MIPA 1 - 32 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Fast Fashion? Cara Mengenali dan Menghindarinya

1 Agustus 2020   21:08 Diperbarui: 4 Januari 2021   14:14 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Wikipedia, fast fashion adalah istilah kontemporer yang digunakan oleh pedagang mode untuk desain yang berasal dari catwalk untuk menangkap tren saat ini. Koleksi pakaian fast fashion didasarkan pada tren mode terbaru yang disajikan di Fashion Week di musim semi dan musim gugur setiap tahun.

Industri fast fashion terdiri dari berbagai brand yang memproduksi barangnya di negara dengan biaya tenaga kerja yang sangat murah. Hal ini terjadi karena hukum negara tersebut gagal melindungi para pekerja. Pakaian yang diproduksi memiliki kualitas yang buruk dan dijual dengan harga murah di "negara kaya". 

Karena disainnya yang trendy, siklus industri fast fashion akan berputar sangat cepat. Bahkan, brand fast fashion biasanya meluncurkan koleksi baru setiap 2 minggu. Hal ini membuat pakaian yang dibeli sebelumnya ketinggalan jaman.

"Apa sih salahnya beli fast fashion?" tanya teman saya. Pertanyaan ini membuat saya sadar bahwa masih banyak orang yang belum mengetahui dampak dari fast fashion. Singkatnya, fast fashion memiliki dampak buruk pada lingkungan, dan juga pada para pekerja yang dikontrak untuk memproduksi pakaian. 

Setelah mengetahui ini, apakah kamu masih ingin berbelanja di brand fast fashion? Tentu tidak 'kan? Berikut adalah langkah-langkah untuk mengenali dan menjauhi brand fast fashion.

1. Lihat Brand Yang Memproduksi Di Negara/Tempat Insiden Terjadi

dhakatribune.com
dhakatribune.com
Pernahkah kamu mendengar berita robohnya Rana Plaza pada 2013 silam? Pabrik textile di Bangladesh ini runtuh karena bangunan ini tidak dirancang sebagai pabrik. Tapi karena banyaknya demand untuk pabrik pakaian, bangunan ini difungsikan sebagai pabrik. Sekitar orang 1,132 tewas.

Beberapa brand yang memproduksi produknya di Rana Plaza adalah; Benetton (Itali), Bonmarche (UK), Cato Fashions (USA), The Children's Place (USA), El Corte Ingles (Spanyol), Joe Fresh (Loblaws, Kanada), Kik (Jerman), Mango (Spanyol), Matalan (UK), Primark (UK/Ireland) and Texman (Denmark).

2. Kenali Brand Tersebut

cfcnews.com
cfcnews.com
Cari tahu; apakah brand ini sustainable? Apakah brand ini ethical? Apakah brand ini pernah bermasalah? Kamu bisa menemukan jawabannya dengan membaca beberapa aritikel di internet.

3. Belajar Cara Menelaah Label Harga

www.idntimes.com
www.idntimes.com
Lihat label harga pakaianmu. Kira-kira berapa harga yang dibutuhkan untuk mendapat bahannya? Apakah pekerja bisa mendapat bayaran yang seharusnya? Seberapa besar untung yang diambil brand ini?

4. Membeli di Brand Lokal

localbrandessentials
localbrandessentials
Industri fashion di Indonesia tidak kalah maju dari industri  fashion di luar negeri. Sekarang ini, makin banyak brand Indonesia yang menerapkan sustainable dan ethical fashion. Sehingga, membeli dari brand lokal adalah pilihan yang baik. Beberapa list brand lokal yang sustainable ada disini.

5. Pilih Untuk Menyewa

kumparan.com
kumparan.com
Trend menyewa pakaian di Indonesia mulai meningkat. Apalagi setelah masuknya platform-platform yang makin memudahkan untuk menyewa pakaian. Tidak hanya mengurangi limbah dari produksi pakaian, dengan menyewa kita juga bisa menghemat uang loh!

6. Membeli Second Hand

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun