Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menulis dan Memasak, Upgrading Skill Selama Ramadan yang Penuh Tantangan

15 April 2021   23:49 Diperbarui: 16 April 2021   00:18 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi Kolase dari Dok.Pri

Satu Ramadan Bercerita, Menantang Diri Meningkatkan Skill Menulis   

Dok pri bersama penulis Seno Gumira Aji
Dok pri bersama penulis Seno Gumira Aji
Entah ini tahun keberapa saya mengikuti Momen Satu Ramadan Bercerita atau yang populer dengan istilah Samber THR Kompasiana. Bukan sekedar partisipasi semata, namun ada upaya mendisiplinkan diri kembali menulis. Apalagi tema yang diberikan cukup bervariasi. 

Pun tahun ini saya punya target, bisa mewujudkan cita-cita membukukan sepenggal kisah perjalanan menjadi sebuah buku. Sungguh ajang samber THR ini menjadi sebuah warming up tersendiri sebelum masuk fase dan proses menulis secara paripurna.

Apapun nanti hasilnya, yang pasti saya telah mencoba dan berusaha. Toh ada juri terbaik dari para pembaca. Kita ikhlaskan saja sebentuk target menambah skill menulis bukan semata pada hadiah apa yang bisa diraih, melainkan konsistensi menulis dan menulis.

Tak lupa saya sempatkan untuk membaca setiap harinya. Baik membaca tulisan dalam bentuk digital, ataupun karya-karya penulis ternama yang mewujud dalam karya buku yang saya miliki. Ya, menulis tanpa membaca apalah artinya.

Memasak tak Sekedar Mengolah Bahan Makanan menjadi Masakan

Bersama cheft Marinka di acara kompasian dok.pri
Bersama cheft Marinka di acara kompasian dok.pri

Siapa bilang dunia masak memasak hanya menjadi ranah kalangan perempuan?. Zaman now, memasak kerap dilakukan mereka yang berjenis kelamin laki-laki. Sebut saja cheft Juna, Nicky Tirta, Norman Ismail, Rudy Khoirudin hingga sang Maestro Om William Wongso.

Bagi saya belajar memasak itu penuh seni mengelola emosi. Tidak sekedar seni mengolah bahan makanan menjadi masakan. Jika dulu saya belajar memasak dari aneka buku resep masakan atau tayangan di televisi. Maka era digital menjadikan aktifitas belajar memasak menjadi begitu menyenangkan.

Aneka channel YouTube hingga aplikais dan platform kuliner bisa menjadi referensi cara membuat aneka masakan. Bahkan begitu banyak acara zoom yang menjadi ruang belajar memasak. Bergabung dalam WAgrup sebuah kelompok cooking club' menjadi salah satu cara saya untuk meng-up date kemampuan memasak. 

Tak jarang saya menerima tantangan lomba memasak, atau re-cook sebuah resep masakan melalui Instagram agar kemampuan emamsak saya berkembang. Ah ya, lagi-lagi challange menjadi kata kunci agar skill kita bisa ter up grade secara terus menerus mengikuti tantangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun