Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Tampil sebagai Penyerang, Prabowo Nyaris Berang hingga Akhirnya Bergoyang

22 Januari 2019   02:15 Diperbarui: 22 Januari 2019   02:49 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debat pilpres putaran 1 telah berlalu. Namun untuk tidak lagi membahasnya di media sosial siapa yang mampu?.Meski sebagian kalangan menilai debat kandidat Capres cawapres putaran 1 biasa-biasa saja hingga pada kadar datar sekalipun, nyata nya debat pertama tersebut menjadi tonggak persepsi publik atas apa yang telah disampaikan para calon presiden beserta pasanganya. Khusunya terkait dengan bidang Hukum, HAM , Korupsi dan Terorisme.

Semua berhak merasa kurang puas dengan jawaban yang disampaikan para kandidat. Siapa yang menyangka Jokowi yang selalu tampak kalem dalam tiap pidato atau penyampian pernyataan didepan umum, tampil menjadi penyerang dalam panggung debat. Telak Prabowo terkena apa yang disampaikan Jokowi dari mulai pembenahan bidang hukum perundang-undangan hingga masalah korupsi.

Jokowi mampu membuat Prabowo yang tanpa data menyampaikan pendapatnya harus beberapa kali terpojok. Beruntung, Prabowo didampingi Sandiaga Uno Cawapres 02 yang hampir sedikit mendekati akurat kala memaparkan pendapatnya. Andai malam itu, Debat Kandidat putaran 1 hanya diikuti oleh calon presiden saja. Head to head Jokowi -Prabowo pastinya prabowo akan lebih kedodoran dalam menangkis serangan Jokowi.Dalam beberapa segemen pertanyaan, Prabowo memang selalu melempar kesempatan kepada Saniaga Uno untuk bisa turut menjawab atau menambahkan. Begitukah idealnya debat capres cawapres yang memberi porsi bicara berimbang antar pasangannya ? saya rasa tidak.

Jokowi -Ma'ruf Amin dalam debat putaran I memang terlihat kontras. Keduanya tidak banyak mengeluarkan pernyataan dalam bentuk kalimat bersayap. Terlebih jauh dari fakta dan data. Saat Jokowi tampil sebagai penyerang, Ma'ruf Amin justru kalem menjaga agar suasana menjadi seimbang. Dalam diam Maruf Amin menjadi sosok cawapres yang menjaga martabat Calon Presiden yang ia dampingi.

Namanya juga Sosok Kyai, segala sesuatunya pasti jauh melebihi sosok Sandiaga Uno yang konon mengaku sebagai santri milenial, entah dari pondok pesantren mana dia berasal. Begitulah pun ketika Jokowi memberi kesempatan kepada Ma'ruf Amin untuk menambhakan jawaban. Kata cukup mewakili bahwa apa yang disampaiakan oleh Jokowi sudah paripurna.Seperti uangkapan Jokowi bahwa capres cawapres 01 lebih mengedepankan bekerja , daripada banyak bicara.  Wajar jika dalam debat putaran I, bukan iming-iming kenaikan gaji pejabat penegak hukum hingg aparat di tawarkan. Melainkan solusi yang kelak benar-benar akan direalisasikan sebagai sebuah bentuk pertanggung jawaban.

Lain halnya dengan pasangan Capres -cawapres 02 dengan segala gaya retorika dan wacananya. Toh dalam kenyataanya, sosok Prabowo pun Sandiaga Uno selama ini selalu mempertahankan gaya mengada-ada. Sejak kasus Ratna Sarumpaet hingga rumors Kepala desa yang konon dipenjara. Santai Jokowi menanggapi, Negara ini negara hukum, silahkan lapor. Kurang lebih demikian.

Hingga tiba pada satu segmen yang sama sekali tidak dinyana. Merasa terpojok dengan serangan bertubi dari Jokowi terkait daftar caleg Partai Gerindra yang terlibat korupsi, Prabowo mencoba memotong pembicaraan Jokowi. Ira Koesno Sang Moderator tegas menolak kehendak Prabowo. Nyaris Prabowo berang, meski akhirnya dia mampu meredamnya dengan bergoyang.

Prabowo kerap menunjukkan kepada publik bahwa kegemarannya berjoged memang menjadi bentuk atau cara dia menyalurkan ekpresi. Hal yang tentunya lebih positif dibanding harus membentak apalagi marah-marah. Lagi-lagi Prabowo terselamatkan oleh pasangannya Sandi Uno  yang sigap mengeluarkan jurus pijat. 

Tak tangung-tanggung pemberitaan media pun menyoroti aksi panggung Capres Cawapres 02 itu. Detik health melansir pemberitaan berjudul :"Riset Buktikan Pijat Seperti Dilakukan Sandi Uno Efektif Redakan Stress". Ilmiah laman tersebut menjelaskan manfaat pijit untuk meredakan otot-otot yang kaku hingga mampu redakan stress.

Sedemikian parahkah pertahanan psikis capres 02 sehingga ditengah debat yang belum seberapa, mendadak dilanda stress akibat serangan kalimat Jokowi terkait korupsi?. Bagiamana nanti jika harus dihadapkan pada kerja-kerja nyata untuk rakyat Indonesia?. Berapa banyak waktu yang akan capres 02 habiskan untuk bergoyang dan dipijit oleh wakilnya?. Sebuah keprihatinan yang sangat tentunya bisa kita lihat.

Berjoget atau bergoyang tentu sah-sah saja. Namun sebaiknya Capres 02 mampu mengeluarkan ekpresi lain yang lebih positif saat berada dipentas debat menuju suksesi Pilpres 2019. Hingga akhir pelaksanaan debat. Kedua pasang capres cawapres diminta menyampaikan closing statement dan kalimat mengapresiasi lawan dalam bahasa yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun