Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Perangkai Kata, Penikmat Citarasa Kuliner dan Pejalan Semesta. Pecinta Budaya melalui bincang hangat, senyum sapa ramah dan jabat erat antar sesama

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Smart Traveller Berwisata ke Cirebon Saat Ramadlan

23 Juni 2017   00:05 Diperbarui: 23 Juni 2017   10:56 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pri Peserta Koteka Trip berpose bersama di gerbang Goa Sunyaragi Cirebon

Sore itupun, kami menuntaskan destinasi wisata arkeologi yaknigoa Sunyaragi.Tumpukan batu-batu yang menyerupai karang ini masih memilikiketerikatan dengan keraton kasepuhan dan Sunan Gunung Jati. Konon dahulunya, wilayah Goa sunyargi merupakan lautan. Ada beberapa bagian goasunyaragi. Juru kunci memberitahukan , bahwa banyak orang yang masihmenggunakan Goa sunyaragi untuk bertapa. Meski demikian, Goa Sunyaragi jugamerupakan tempat yang memiliki fasilitas teater terbuka. Semacam tempatpenyelenggaraan festival budaya. Agenda seni budayapun silih berganti tampil dipanggung terbuka goa Sunyaragi.

dok.pri sharing session dengan Arkeolog Bpak Julianto
dok.pri sharing session dengan Arkeolog Bpak Julianto
 Menjelang Maghrib, peserta KOTEKATrip melakukan review singkatatas perjalanan eksplorasi wisata Kota Cirebon yang nyaris seharian. Bertempatdi RM Empal Gentong Hj. Dian, kami menanti waktu berbuka puasa sembari menimbapengetahuan wisata arkeologi bersama salah satu arkeolog Bapak Julianto. Ya,dua sisi mata uang pertumbuhan wisata alam. Jika tidak seimbang dalam penataandan pelestarian, maka tempat wisata pun bisa mendatangkan bencana meskiskalanya hanya kecil saja. Misalknya, batu-batu karang di Goa Sunyaragi yangkurang di maintenance, mudah rapuh. Jika tidka berhati-hati dan dipaksakanuntuk menerima beban kunjungan berlebih maka bukan tidak mungkin batu tersebut menjadi perantara cedera.

Dan saat kumandang adzan tiba, saat dimana wisata kuliner bisa kami nikmati. Aneka menu khas Cirebon berupa tahu gejrot, empat gentong dan Sate kambing. Pasokan kalorinya cukup untuk mengganti kalori yang lepas akibat seharian berjalan-jalan. Nah, smart travellers...kapan berencana ke Cirebon? Udara yang cukup menyengat di Kota Cirebon dijamin takkan mengurangi semangat wisata di Kota udang ini. Siapkan Topi, Baju dan sepatu yang nyaman dipakai, bila perlu gunakan sunblock ya...

dok.pri lapak yang menjual oleh2, batik motif megamendung di pelataran masjid Cipta rasa
dok.pri lapak yang menjual oleh2, batik motif megamendung di pelataran masjid Cipta rasa
Aneka penganan oleh-oleh cirebon pun tak sabar untuk turut serta dibawa sebagai buah tangan. Tinggal pilih saja, batik motif mega mendung, terasi udang, syrup buah Tjampolay, Ikan asyin, Kue Gapit, rebon kering  atau kerupuk udang?. jangan lupa tetap pegang kendali, sebab semua pasti ingin di beli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun