Mohon tunggu...
TalkDGTL
TalkDGTL Mohon Tunggu... Konsultan - Penyedia Edukasi Digital Marketing

TalkDGTL adalah penyedia edukasi digital marketing yang menyelenggarakan program-program pelatihan di berbagai aspek dan tingkatan. Difasilitasi oleh tim profesional dengan pengalaman langsung di bidang digital marketing, TalkDGTL didirikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapabilitas strategi digital pemilik bisnis, profesional, dan individu Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Marketing Apple yang Bisa Kamu Pelajari

27 Agustus 2019   10:59 Diperbarui: 27 Agustus 2019   11:16 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era yang sangat maju dan cepat seperti ini, siapa yang tidak mengenal Apple? Brand ini sangat fenomenal oleh inovasi dan eksklusivitasnya dalam setiap produk yang diluncurkannya. 

Perusahaan multinasional yang berpusat di California, Amerika Serikat ini bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang elektronik konsumen, software, dan online service.

1. Their Story
Apple sangat dikenal dengan produk-produk ajaibnya, seperti perangkat lunak sistem operasi OS X dan iOs, pemutar musik iTunes, web browser Safari, komputer iMac, MacBook Pro, pemutar lagu iPod, Handphone iPhone, dan jam tangan pintarnya Apple Watch. 

Namun di balik kesuksesan perusahaan Apple, ada riset dan analisis yang bertahun-tahun lamanya. Penasaran seperti apa? Simak di bawah ini.

2. Their Goal
Memasuki pertengahan era 90-an, Apple semakin terpuruk di pasar komputer. Saat itu pangsa pasar dikuasai sepenuhnya oleh Microsoft dengan sistem operasi Windows-nya. Pada suatu titik, Apple berada dalam bahaya dengan menutup tahun kedua tanpa keuntungan berturut-turut.

Dalam upaya menyelamatkan Apple, Direksi Apple mengundang salah satu pendiri perusahaan. Ya, ia adalah Steve Jobs yang dipercaya untuk memimpin Apple sebagai CEO. 

Jobs langsung mengambil keputusan bahwa citra publik Apple harus di refresh kembali jika perusahaan tersebut masih ingin bertahan hidup. 

Apple sebelumnya lebih dikenal masyarakat sebagai produsen produk elektronik sehari-hari. Untuk mengubah persepsi tersebut, Jobs akhirnya memutuskan bekerjasama dengan Agency Advertising TBWA \ Chiat \ Day dan Lee Clow untuk mengembangkan kampanye yang dinamakan "Think Different."

Para pembuat campaign ini sangat sadar bahwa citra perusahaan mereka akan menjadi jelek di mata masyarakat karena Apple sama sekali tidak dapat merevitalisasi brandnya dengan iklan yang menampilkan produknya. 

Namun di balik itu, campaign ini berusaha untuk menonjolkan dan menyampaikan kejeniusan dan kreativitas orang-orang yang ada di campaign iklan tersebut. 

Pada intinya, mereka ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa Apple juga memiliki peran penting di dunia elektronik dengan membuat alat yang memungkinkan orang kreatif untuk bisa mendapatkan hasil yang luar biasa.

3. Their Solution
Apple yang tadinya memiliki 14 produk dipotong menjadi 4 dengan campaign "Think Different" untuk membangun kepercayaan konsumen pada brand Apple. 

Di awal launching campaign ini Apple merilis video iklannya selama 60 detik di penayangan perdana film animasi Toy Story di televisi. 

Saat itu Apple menghabiskan dana sebesar 90 Juta USD. Setelah dirasa campaign ini mendapatkan respon yang cukup baik dari masyarakat, akhirnya Apple membuat campaign secara global. 

Mulai dari Iklan di televisi, surat kabar, majalah, papan reklame, sampai iklan di bus dengan banyak tokoh terkenal yang menjadi model "Think Different" ini seperti Albert Einstein, Muhammad Ali, Bob Dylan, Martin Luther King Jr., Sir Richard Branson, dan John Lennon.

Tidak bisa dielakkan lagi bahwa peluncuran campaign ini tidak asal-asalan. Dengan konsep, ide, riset, dan analisis kolaborasi dari Steve Jobs, Agency TBWA \ Chiat \ Day, dan Lee Clow, campaign ini menjadi sangat sukses di tangan mereka. Campaign ini pun berakhir pada tahun 2002.

4. Their Success
Campaign ini memiliki efek positif. Terbukti pada April 1998, 7 bulan setelah launching "Think Different" Apple melaporkan mengalami kenaikan penjualan sebesar 2 miliar USD. Apple pun sangat yakin dengan hasil tersebut bahwa customer dan calon pembeli produk Apple masih ada dan tidak ke mana-mana. 

Dengan berakhirnya campaign tersebut, akhirnya Apple mencoba lebih fokus untuk pembuatan PC yang diberi nama iMac yaitu komputer "All-in-One".

Seperti yang dikatakan oleh Steve Jobs, "If I try my best and fail, well, I've tried my best". Jika upaya pemasaran sebuah brand diikuti dengan ide, konsep, riset, dan analisa yang baik, tentunya penjualan juga akan ikut naik. Jadi, apa Kamu siap untuk menjadi Steve Jobs berikutnya?

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun