MALANG (Singosari)---Upaya mewujudkan ketersediaan air bersih bagi masyarakat terus digalakkan oleh berbagai pihak. Salah satunya tampak dalam kegiatan survei lapangan untuk rencana pembangunan sumur bor di Dusun Sumbersari, Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, yang dilaksanakan pada Jumat (17/10/2025) pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Dengkol Bapak Agus Afandi, perwakilan Koppatara Ibu Miftahul Jannah, Kepala Dusun Sumbersari Bapak Ulum, Pendamping Desa Kecamatan Singosari, tim teknis PT Madinah, dan Mr. Elder Rick Schroedter selaku perwakilan dari Yayasan Gereja Yesus Kristus Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mitra dalam program sosial tersebut.
Sebelum kegiatan utama berlangsung, tim teknis PT Madinah telah melakukan asesmen lapangan sehari sebelumnya untuk memastikan kesiapan lokasi pengeboran. Pada hari pelaksanaan, Mr. Elder Rick Schroedter hadir langsung untuk meninjau kondisi lingkungan dan titik-titik potensial sumber air. Ia bersama tim meninjau lima titik pengeboran lama yang sebelumnya telah dilakukan namun belum menemukan sumber air yang memadai.
Dukungan dari Mbak Hikmah Bafaqih Anggota DPRD Jatim
Menanggapi inisiatif sosial tersebut, Mbak Hikmah Bafaqih, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah kolaboratif berbagai pihak di Desa Dengkol.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah desa, pendamping desa, dan mitra lembaga seperti PT Madinah serta Yayasan Gereja Yesus Kristus Orang-Orang Suci Zaman Akhir ini menunjukkan bentuk nyata gotong royong lintas sektor," ujar Mbak Hikmah.
Menurutnya, persoalan air bersih bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga menyangkut martabat dan kualitas hidup masyarakat desa. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan program ini agar tidak berhenti hanya pada pembangunan fisik sumur bor.
"Yang terpenting adalah bagaimana pengelolaan sumber air ini nanti dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat, dengan dukungan kelembagaan desa dan partisipasi warga. Pemerintah provinsi tentu akan mendorong agar program seperti ini bisa direplikasi di daerah lain yang mengalami kondisi serupa," tambahnya.
Hikmah Bafaqih juga menilai bahwa kehadiran pendamping desa menjadi elemen kunci dalam menghubungkan aspirasi masyarakat dengan kebijakan pembangunan daerah.
"Pendamping desa memiliki peran strategis. Mereka adalah jembatan komunikasi dan penguatan kapasitas warga. Saya sangat menghargai kerja-kerja pendamping di lapangan yang seringkali tidak terlihat, tetapi dampaknya besar bagi masyarakat," pungkasnya.