Mohon tunggu...
Agung Soni
Agung Soni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bismillah...Alhamdulillah Wa syukurillah

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Orang Bali Selatan Diajak Mengungsi Ke Cikeas

12 Juli 2014   16:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:33 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti meninggalkan kenang-kenangan pahit di Bali sebelum menuntaskan masa jabatannya periode 2014 ini.

Bagaimana tidak pahit ?

Beliau mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2014 pada 30 Mei 2014. Inti dari peraturan ini adalah untuk mengubah peruntukan kawasan konservasi perairan Teluk Benoa menjadi zona pemanfaatan umum, dan untuk direklamasi maksimal 700 hektar. Keputusan ini akhirnya mengarah pada restunya untuk melakukan reklamasi dari Teluk Benoa.

Reklamasi disini menyangkut masa depan Bali bagian Selatan. Khususnya daerah Tanjung Benoa akan dibuat sebuah kepulauan baru untuk membangun hotel, villa dan taman hiburan sekelas Disneyland. Perusahaan yang sudah menggadang-gadang incar reklamasi ini yaitu PT Tirta Wahana Bali International.

Protes keras bermunculan dari segenap elemen masyarakat.

Ada yang ironi dari Perpres tersebut.

Masih ingatkah dengan penanaman pohon bakau (mangrove) yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Christian Ronaldo tanggal 26 Juni 2013 lalu di sekitar Tanjung Benoa ? Seolah ingin memberi kesan kepada dunia bahwa presiden kita sangat memperhatikan kelestarian lingkungan hutan bakau, namun itu semua tampaknya hanya sekedar pemanis berita saja. Karena akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malah mengeluarkan Peraturan Presiden yang menyetujui Reklamasi. Artinya beliau sebenarnya tidak terlalu perduli amat dengan bakau kita.

[caption id="attachment_347369" align="aligncenter" width="504" caption="Sumber : Kompas"][/caption]

Bahasa kasarannya, cuma setahun doang itu bakau ditanam setelahnya dibabat habis untuk reklamasi.

EFEK PARAHNYA BALI SELATAN AKAN TENGGELAM

Kawasan Teluk Benoa merupakan muara pertemuan dari 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Bali Selatan. DAS Badung, DAS Mati, DAS Sama dan DAS Bualu. Dengan kondisi yang sekarang ini saja, bila hujan besar terjadi selama 4 jam, maka akan ada kenaikan air hingga o,4 meter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun