Ruang hati terasa kosong dan hampa Setelah kepergian sang pujaan hati
Hamparan Hijau BeriringanKaki-kaki berlarian semenit lagi bel bunyiGerbang segera dikunciAngkot hilir mudikBegitu juga motor berlombaAku berlari seken
Hujan tak henti-hentinya hadir Cakrawala bermandikan cahaya kilat dan petir
Puisi tentang pelaminan yang suci, yang mengikat janji setia sampai mati
Puisi ungkapan selamat hari ibu, dan harapan agar ibu sehat selalu
Di saat ini, hati terasa sakit ditusuk ribuan jarum. Hanya karena perkataan seseorang. Aku kembali mengingatkan diri. Jangan terlalu manja.
Perempuan itu setiap sore menjelang Duduk manis di pos pinggir jalan raya Setiap hari selama jadwal kerja Menunggu dengan sabar entah siapa
Hatiku meleleh melihat kembang mawar sudah menjadi kayu bakar.
Aku ingin menjadi mentari tak pernah berhenti memberi kehangatan
Senyuman yang menggoda melumpuhkan jiwa membuat hari penuh warna
Puisi tentang masakan ibu yang paling lezat dan susah dilupakan.
Aku suka kelopak warna warni Selain indah dan cantik harum mewangi Membuat hati nyaman berseri-seri
Nani berjanji selalu mendengar dan melaksanakan nasihat emak.
Menahan bara di dada agar tidak terbakar amarah. Mungkin ini kealpaan
bukit mengering, cuaca panas menyengat, tak ada sejuk
Langit bermandikan cahaya keemasan Aroma kopi terbawa angin
Aku pernah tidak tepat waktu hadir Mata yang berbingkai hitam Menyapa dan menegur Aku merenung dalam diam
Puisi yang mengungkapkan perasaan tentang si jantung hati
Aku terhanyut dalam pusaran kehidupan, terbelenggu oleh sejuta rasa.
Puisi tentang masa lalu seseorang yang hancur, tetapi ia siap menata hidup kembali.