Persoalan tata kelola minyak goreng merk Minyakita di 2025 perlu dievaluasi
Kelangkaan Tabung Gas LPG 3 Kg menyebabkan masyarakat kesusahan dalam memasak dan beraktivitas sehari-hari.
Sang pengecer tidak butuh belas kasihan. Mereka hanya ingin eksistensinya diakui.
Harga lebih mahal, risiko kelangkaan, dan bahaya keamanan mengintai. Beli di agen resmi untuk harga stabil dan lebih aman. Simak alasannya di sini!
Presiden Prabowo instruksikan pengecer elpiji 3 kg jual seperti biasa, harga tetap terjaga.
Akhirnya pemerintah mencabut aturan pengecer tidak boleh menjual gas LPG 3 Kg
Presiden memutuskan untuk kembali mengizinkan pengecer menjual gas bersubsidi tersebut
Oke gas! Om Bahlil bilang tak boleh beli gas pada pengecer. Mbak Ani tekaget-kaget harga gas bukan IDR 12.500. Oke gas?
Regulasi LPG 3 Kg Berubah Lagi: Pengecer Kini Bisa Jadi Sub Pangkalan. Apa yang Harus Diperhatikan?
Kebijakan pemerintah terkait distribusi gas elpiji 3 kg menyebabkan antrean mengular di pangkalan resmi Pertamina.
Pemerintah dengan cepat interupsikan pengecer boleh menjual kembali gas LPG 3 Kg
Ide bagus, tapi eksekusinya berantakan. Bagaimana langkahnya agar kebijakan elpiji 3 kg berjalan lebih baik?
Kebijakan pemerintah yang melarang pengecer menjual LPG 3 kg menuai pro dan kontra. Di satu sisi, langkah ini dianggap sebagai upaya positif untuk mem
Kebijakan melarang pengecer menjual gas melon memang beralasan namun tidak menyelesaikan masalah, bahkan memakan korban nyawa melayang.
Tantangan utama dari kebijakan ini adalah aksesibilitas bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil atau dengan infrastruktur terbatas.
Polemik Larangan penjualan LPG 3 kg
Pada tahun 2025, pengecer pasar menengah akan menghadapi tantangan besar dalam menyeimbangkan profitabilitas dan relevansi
Matahari belum merekah sempurna. Sisa kegelapan malam masih menggantung di aksara, bersanding fajar yang berlahan menyapa.
Gerai pengecer BBM seperti pertamini sudah menjamur di berbagai wilayah indonesia, salah satunya di Kendari
