Cinta Terpendam, Diam yang Membara, Kesaksian Kertas
Menulislah apa yang kamu pikir, bukan pikir apa yang kamu tulis. Menulis memang bisa menjadi sesantai itu, anggap saja sebagai healing!
Kutemukan sorot di bola matamuCahaya cinta menerangi
puisi ini tercipta saat aku sedang menulis di pagi hari namun tiba-tiba aku dimarahi tanpa sebab
Sekolah alam di IKN yang belum teraliri listrik, hanya mengandalkan UPS yg di cas pada malam hari
Karena bisa terjadi orang yang memberi bisa memberi dengan keangkuhan yang menyebabkan sakit hati orang menerimanya
Bila api itu datang disetiap jiwa tak akan ada yang sanggup menahannya
Bila cinta sudah datang dengan tiba-tiba, karena saling pandang maka akan rasa yang sangat indah. Cinta yang membara dengan si dia, sangat cantik.
Jika langit menjadi tua suatu hari nanti. Kuharap kau dan aku tetap bersama melangkah pasti
Rindu ini semakin membara karena aku tak bisa bertemu denganmu. Rasanya aku ingin pulang mengulang lagi kenangan.
Tulisan untuk bercerita kepada malam, semoga tidurmu bahagia
aku menyerah pada halaman halaman buku yang kosong, tak lagi kutuliskan kisahku
Amarah yang membara merusak hati dan pikiran, Jalannya pikiran makin tak karuan dan tak terkendali
Betapa terkejutnya. Di situ tertulis reward bulan Januari 2021 beserta nomor Gopay saya. Yah! Saya memperoleh K-Rewards untuk yang pertama.
Meski setiap hari masih kelabuMendung, hujan tak menentuDimana-mana kudengar terjadi banjir, gempa, g
Aduh panasnya hari ini. Sampai malam pun panas masih membara. Entah kalau cinta sudah bersemi. Apakah membara atau terbakar karena kondisi cuaca saat
Kesehatan adalah mahal harganya, apalagi sebuah nyawa. Sebuah harga yang nilainya tidak diketahui besarannya. Setiap hari kita berusaha untuk hidup se
Sebuah ulasan tentang sekelumit gambaran kehidupan, rutinitas dan secercah perjuangan di kalangan masyarakat daerah pedesaan. Seperti biasanya pagi
hari ini sepuluh tahun silam,jantungku mulai berdebar semakin cepat, gelisahku sepertinya terpelihara,mataku perlahan mengunang, ku tatap wajah anakku