Pelajar menyiram air keras ke siswa secara acak. Bukan lagi kenakalan remaja, tapi kriminal serius. Di mana peran hukum dan pendidikan?
Duel maut pelajar Cianjur ungkap krisis lebih besar: budaya kekerasan, tekanan sosial, dan absennya ruang aman bagi remaja.
Sebuah ironi bahwa Yogyakarta adalah Kota Pelajar, namun juga sarang klitih dan geng-geng sekolah yang menolak punah. Apa solusinya?