Seperti juga menikmati hidup yang sudah dijalani, nikmati saja, tanpa perlu bertanya apa-apa.
Sekuel merupakan lanjutan dari cerita sebelumnya. Dapat pula dikatakan cerita dengan tokoh-tokoh yang sama
Dari webinar bersama Dee Lestari ini saya diingatkan bahwa tak semua ide harus dijadikan karya.
Inilah beberapa tips yang Dee paparkan dalam power point (Ppt)nya yang berjudul "Kiat menulis popular"
Kebahagiaan, keberhasilan, dan pencapaian terbesar seorang penulis adalah ketika tulisannya mengubahkan atau memberi dampak bagi orang lain.
Ulasan acara Webinar Mettasik bersama Dee Lestari
Dee menolak jika ia ditanya tentang genre tulisannya. Sementara saya lebih memilih aliran Palu Gada. Nulis saja apa yang ingin kutuliskan.
Tips menulis populer bersama Dee Lestari melalui webinar yang diadakan oleh Grup Penulis Mettasik
Pengalamannya menulis selama duapuluh tahun terakhir membuatnya mudah untuk mengemas semuanya dalam alur sederhana dan mudah dipahami.
Menyambut setahun terbentuknya komunitas Mettasik, seharusnya ada perayaan yang dibuat. Bentuknya bisa apa saja yang penting bermanfaat
Mettasik akan kembali hadir dengan webinar yang tidak kalah berbobotnya dengan judul "Dee Lestari Berbagi Tips Menulis Populer".
Setelah menuntaskan Aroma Karsa Karya Dee Lestari, berikut adalah testimoni singkat saya.
Puisi ini adalah hasil dari ketidakkuasaan untuk mengungkapkan perasaan dalam hati, dalam kertas, dalam apa pun itu
Ternyata benar kalau setiap orang berbeda. Bahkan dalam mengungkapkan perhatian dan cinta
Tiap manusia memiliki insting yang sama. Sebagai indera yang kali pertama terbentuk pada janin, aromalah jendela yang pertama kita memahami dunia.
Pengalaman Membaca Novel Rapijali karya Dee Lestari
Menulis membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang dan ketahanan diri. Berlatih dan konsistensi adalah kunci suksesnya.
Ramadan sekiranya menjadi saat yang tepat untuk ambil bagian dalam gerakan menumbuhkan minat baca baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Dewi "Dee" Lestari mengeluarkan karya terbarunya yang sempat "tertidur" selama 27 tahun, berjudul Rapijali.
Tidak salah lagi. Aku melihat Jati Wesi. Kau tahu kan? Ja-ti We-si. Tokoh yang digambarkan dengan sangat apik oleh Dewi Dee Lestari di novelnya yang b