Kesulitan belajar matematika menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan Lembaga Pendidikan di Indonesia
Di Indonesia peserta didik masih terdapat miskonsepsi dalam soal-soal HOTS dan cenderung belum mampu menyelesaikannya
Siapa yang dulu fobia belajar matematika? Kini ada resepnya agar matematika itu menyenangkan.
Begitu pentingnya ilmu matematika, sehingga sejak dini anak-anak sudah harus mulai mempelajari matematika.
Persamaan kuadrat tidaklah sukar. Kitalah yang kurang belajar. Saat semuanya dimengerti tak akan sulit lagi
Dengan adanya pelajaran matematika di sekolah, diharapkan siswa dapat melakukan penyelesaian masalah secara individu
Matematika menjadi ilmu yang ditakuti oleh sebagian besar siswa Indonesia, mengapa bisa terjadi seperti itu?
Awal tahun ajaran baru adalah saat yang tepat untuk membuat rencana belajar baru agar ke depan hasil belajar yang diperoleh lebih baik
Sejatinya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas.
Cara mengajarkan matematika terintegrasi Islam kepada anak sejak usia dini
Berpikir positif dapat dilakukan dalam aktivitas atau kegiatan belajar matematika, supaya bisa mengurangi atau menurunkan depresi belajar matematika
Dari semangkuk bakso ternyata kita juga bisa belajar matematika.
"Sarapan pagi" yang disediakan di sekolah berupa potongan kertas yang berisikan satu soal matematika dasar
Mengimplementasikan pembelajaran berbasis video animasi pada pelajaran matematika
Untuk belajar matematika kita tidak memerlukan media yang mahal, karena sebenarnya matematika ada di mana-mana.
Pembelajar Matematika
Artikel yang membahas mengenai untuk mengatasi siswa yang takut belajar matematika
Kegiatan pagi berhitung dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, percaya diri dan peserta didik dapat memahami materi perkalian dan pembagian
Ada berbagai trik untuk menarik siswa agar lebih berminat dalam pembelajaran. Salah satunya adalah sulap matematika
Selain itu, matematika sulit juga dinyatakan oleh Sriyanto (2017:19) dimana Sriyanto mengatakan bahwa: kita tidak dapat mengingkari kenyataan