Content creator kerap menghadapi dilema antara anonimitas dan nama asli dalam melakukan branding diri. Yang paling menguntungkan? Jelas autentisitas!
Dalam sunyi, kita tidak melarikan diri dari dunia—kita melawannya, dengan senjata paling radikal: kesendirian yang sadar dan membebaskan.
Apakah kepribadian yang kita tunjukkan di media sosial mencerminkan diri kita yang sebenarnya?
Di era digital, mengenal diri lebih sulit dari menemukan WiFi gratis. Siapa dirimu yang sebenarnya—atau hanya produk algoritma?