Diskursus dengan topik darurat baca pejabat bukan hanya relevan dalam kontek kekinian, tapi sangat tepat dijadikan bahan permenungan atau autokritik terhadap perilaku pemimpin dan elit politik Indonesia saat ini.
Publikasi aparat kepolisian atas ditemukannya buku berjudul Karl Marx karya Frans Magnis Suseno merupakan salah satu indikator betapa rendahnya kemampuan literasi aparat keamanan, dan sebagai contoh tengah terjadi darurat baca pejabat.
Aparat yang meny emukan buku itu pada intinya ingin menyampaikan pesan bahwa pelaku demonstrasi atau kerusuhan Agustus 2025 terindikasi terpapar aliran pemikiran radikal ke kiri-kirian, sosialisme revolusioner maupun komunisme.
Padahal di cover depan buku itu tertulis jelas judul berbunyi "Pemikiran Karl Marx, Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme", dengan melihatnya sekilas saja, dapat dipahami bahwa isi buku itu justru bertujuan mengkritisi pemikiran Karl Marx oleh Romo Frans Magnis Suseno.
Peristiwa salah memahami seperti ini merupakan secuil contoh pembelajaran betapa pentingnya budaya baca bagi pejabat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan demi meningkatkan kinerja pejabat.
FENOMENA DARURAT BACAÂ
Rendahnya minat baca sebenarnya bukan hanya melanda pejabat, tetapi sudah merupakan fenomena sangat memprihatinkan yang melanda sebagian besar masyarakat Indonesia.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, yaitu hanya o,ooo1 % berminat membaca. Artinya hanya 1 orang yang mau membaca dari 1000 orang penduduk Indonesia.
Rendahnya minat baca ini terjadi karena kurangnya budaya atau pembiasaan membaca sejak dini di lingkungan keluarga dan institusi pendidikan. Fenomena itu tentu berdampak pada semakin minimnya pengetahuan baru masyarakat, termasuk pejabat Indonesia.
Padahal untuk meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia, terutama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja pejabat sangat ditentukan oleh pengetahuan yang diperoleh lewat budaya membaca. Karena membaca itu sendiri tidak ubahnya bagaikan jendela dunia, sarana melihat perkembangan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan dan kemampuan seseorang.